Selasa 30 Jun 2020 12:12 WIB

Kairo, Kota Seribu Menara yang Toleran

Agama memiliki peranan besar di Mesir.

Rep: Imas Damayanti/ Red: Muhammad Hafil
  Kairo, Kota Seribu Menara yang Toleran. Foto: Suasana kota mati atau bangunan kuburan yang terletak di Kota Kairo, Mesir, Selasa (9/9).  (Republika/Agung Supriyanto)
Kairo, Kota Seribu Menara yang Toleran. Foto: Suasana kota mati atau bangunan kuburan yang terletak di Kota Kairo, Mesir, Selasa (9/9). (Republika/Agung Supriyanto)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Agama memiliki peranan besar dalam kehidupan di Mesir. Nuansa toleransi itu pun nampak di ibukota Kairo yang dikenal sebagai negeri seribu menara.

Dalam buku Ensiklopedia Peradaban Islam Kairo karya Muhammad Syafii Antonio dijelaskan, nuansa toleransi sangat kental di Kairo. Hal itu dibuktikan meski Kairo merupakan kota dengan penduduk mayoritas Muslim serta dipenuhi menara-menara masjid, namun terdapat banyak gereja yang didirikan di sana.

Baca Juga

Dalam sejarahnya, kaum Kristen Koptik bahkan memiliki kedekatan batin yang sangat kuat dengan kaum Muslim Mesir. Menurut konstitusi Mesir, semua perundang-undangan harus sesuai dengan hukum Islam. Negara mengakui madzhab Hanafi lewat Kementerian Agama.

Meski menganut hukum Islam, namun nuansa keragaman dalam toleransi pun terasa. Data menunjukkan, sebanyak 90 persen penduduk Mesir adalah Muslim dengan mayoritasnya adalah Muslim Sunni.

 

Sedangkan 10 persen penduduk Mesir menganut agama Kristen komposisi Koptik (Koptik Ortodoks, Katolik Koptik, dan Protestan Koptik). Secara historis pula, modernisasi di bidang pendidikan pun terjadi di Mesir, sehingga hal itu berkontribusi pada kemajuan di bidang sosial dan toleransi bagi masyarakatnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement