Selasa 30 Jun 2020 09:35 WIB

Jalin Kolaborasi, Kemenkop Usung Gerakan Toko Bersama

Toko Bersama diharapkan membuat warung tradisional jadi lebih modern.

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Fuji Pratiwi
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki. Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM) berkolaborasi dengan UKM Center FEB UI, Coca Cola, dan QASA, demi mengusung Gerakan Toko Bersama atau singkatan dari Bersih, Sehat, Maju.
Foto: Republika/Iit Septyaningsih
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki. Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM) berkolaborasi dengan UKM Center FEB UI, Coca Cola, dan QASA, demi mengusung Gerakan Toko Bersama atau singkatan dari Bersih, Sehat, Maju.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM) berkolaborasi dengan UKM Center FEB UI, Coca Cola, dan QASA, demi mengusung Gerakan Toko Bersama atau singkatan dari Bersih, Sehat, Maju. Ini bertujuan membantu toko dan warung tradisional pada tahap persiapan normal baru atau new normal.

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengapresiasi inisiasi gerakan ini sebagai salah satu solusi pelaku usaha supaya bisa bertahan di saat krisis. Ini sekaligus meningkatkan penghasilan dan kapasitas usaha dari pemilik toko atau warung tradisional guna bersiap memasuki new normal.

Baca Juga

“Kolaborasi dan sinergitas dengan berbagai pihak harus terus kita optimalkan untuk mempersiapkan toko tradisional segera bangkit," ujar Teten dalam peluncuran Gerakan Toko Bersama di Gedung Smesco, Jakarta pada Senin, (29/6).

Ia berharap inovasi ini bisa membangkitkan kekuatan pengusaha toko atau warung di Tanah Air, sebagai tulang punggung perekonomian rakyat. Ia mengakui, masa pandemi Covid-19 mengubah pola konsumsi masyarakat dari offline menuju online. Sehingga aktivitas belanja melalui aplikasi dan daring meningkat 25 persen sampai 40 persen menurut data McKinsey & Company pada 2020.

"Maka tidak hanya penerapan SOP sehat, bersih dan aman. Melainkan diharapkan pula pengembangan toko atau warung tradisional menjadi lebih modern dan berbasis digital melalui pemanfaatan teknologi," ujar Teten.

Contohnya, lanjut dia, melalui penerapan sistem inventori, pemesanan secara online, pembayaran digital, dan penataan produk yang menarik dan bersih. Saat ini, pemerintah gencar mendorong berbagai produk Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (KUMKM) melalui gerakan Bangga Buatan Indonesia. 

Ketua UKM Center FEB UI TM Zakir Sjakur Machmud menambahkan, kolaborasi tersebut merupakan bukti nyata sinergi antara dunia usaha, pemerintah dan universitas dalam rangka memberdayakan UMKM. Khususnya peritel tradisional. 

Seperti diketahui, sektor ritel merupakan salah satu kontributor penting terhadap pembentukan Produk Domestik Bruto (PDB) nasional. Sektor itu pun menyerap banyak tenaga kerja.

"Oleh karena itu, sesuai kapasitas kami, siap membantu menyukseskan gerakan ini. Demi terwujudnya Indonesia lebih baik," ujar Zakir.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement