Senin 29 Jun 2020 22:48 WIB

Suarez Sedih Sempat Dibenci Pendukung Liverpool

Suarez pernah merayakan gol saat menjebol gawang Liverpool.

Rep: Frederikus Bata/ Red: Israr Itah
Mantan penyerang Liverpool, Luis Suarez.
Foto: Angel Fernandez/AP
Mantan penyerang Liverpool, Luis Suarez.

REPUBLIKA.CO.ID, BARCELONA -- Sebelum malang melintang di lini depan Barcelona, Luis Suarez pernah berkostum Liverpool dari 2011 hingga 2014. Kini eks timnya berada dalam momen bersejarah. Setelah menunggu selama 30 tahun, the Reds akhirnya bisa merasakan gelar juara Liga Primer Inggris. 

Suarez turut berbahagia dengan apa yang dicapai anak asuh Jurgen Klopp. Usai mengucapkan selamat, ia juga menceritakan kesedihan lantaran gagal mengamankan gelar juara pada 2014. Setelah itu, Suarez pernah dibenci penggemar Merseyside Merah. 

Baca Juga

"Pada tahun terakhir ketika saya bermain di Anfield, saya begitu sedih kepada suporter (karena Liverpool gagal juara)," kata dia kepada laman resmi Liverpool, dikutip Mirror, Senin (29/6). "Saya tahu beberapa pendukung Liverpool marah kepada saya karena saya merayakan gol melawan Liverpool di Camp Nou dan untuk itu saya sangat sedih."

Momen itu terjadi saat Barcelona bertemu Liverpool pada leg pertama semifinal Liga Champions musim 2018/2019. Saat itu, Suarez mencetak gol. Dengan spontan penyerang asal Uruguay melakukan selebrasi. Suarez dinilai tidak menghormati eks timnya. 

Ia menerima segala konsekuensi dari keadaan itu. Suarez meminta penggemar the Reds memahami bahwa ia sudah bermain untuk Barcelona dan kebetulan mencetak gol di Camp Nou sehingga terbawa suasana. Apalagi itu momen semifinal kompetisi terelite Benua Biru. 

Suarez merasa menjalani salah satu petualangan terbaik dalam kariernya, ketika berkostum Liverpool. Ia berharap para penggemar the Reds tidak melupakan betapa sikapnya yang mati-matian tatkala membela Liverpool di lapangan.

"Sekarang, saya harap mereka sangat bahagia dengan gelar juara Liga Primer tahun ini," kata Suarez.

Liverpool memastikan gelar juara setelah Chelsea mengalahkan Manchester City. Ini membuat perolehan poin Liverpool secara matematis tak mungkin lagi dikejar.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement