Senin 29 Jun 2020 20:05 WIB

Muhammadiyah Puji Warga Aceh Tolong Pengungsi Rohingya

Solidaritas umat dan bangsa Indonesia untuk para pengungsi Rohingya sangat diperlukan

Rep: Imas Damayanti/ Red: Muhammad Fakhruddin
Warga melakukan evakuasi paksa pengungsi etnis Rohingya dari kapal di pesisir pantai Lancok, Kecamatan Syantalira Bayu, Aceh Utara, Aceh, Kamis (25/6/2020). Warga terpaksa melakukan evakuasi paksa 94 orang pengungsi etnis Rohingya ke darat yang terdiri dari 15 orang laki-laki, 49 orang perempuan dan 30 orang anak-anak tanpa seizin pihak terkait, karena warga menyatakan tidak tahan melihat kondisi pengungsi Rohingya yang memprihatikan di dalam kapal sekitar 1 mil dari bibir pantai dalam kondisi. terutama anak-anak dan wanita dalam kondisi lemas akibat dehidrasi dan kelaparan.
Foto: ANTARA/RAHMAD
Warga melakukan evakuasi paksa pengungsi etnis Rohingya dari kapal di pesisir pantai Lancok, Kecamatan Syantalira Bayu, Aceh Utara, Aceh, Kamis (25/6/2020). Warga terpaksa melakukan evakuasi paksa 94 orang pengungsi etnis Rohingya ke darat yang terdiri dari 15 orang laki-laki, 49 orang perempuan dan 30 orang anak-anak tanpa seizin pihak terkait, karena warga menyatakan tidak tahan melihat kondisi pengungsi Rohingya yang memprihatikan di dalam kapal sekitar 1 mil dari bibir pantai dalam kondisi. terutama anak-anak dan wanita dalam kondisi lemas akibat dehidrasi dan kelaparan.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Sekretaris Jenderal Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah Abdul Mukti mengapresiasi sikap warga Aceh yang menolong pengungsi Rohingya. Namun demikian, terdapat hal yang perlu dibenahi pemerintah terkait nasib pengungsi Rohingya di Indonesia.

“Kami apresiasi setinggi-tingginya kepada masyarakat Aceh yang rela membantu menolong pengungsi Rohingya. Namun nasib pengungsi Rohingya ini juga perlu dipikirkan pemerintah kita,” kata Abdul Mukti saat dihubungi Republika.co.id, Senin (29/6).

Menurutnya, pertolongan yang mulia tersebut juga memiliki dampak yang bukan tidak mungkin menjadi permasalahan baru di Tanah Air. Misalnya terkait berapa lama para pengungsi itu akan tinggal, siapa yang akan mengurus kebutuhan hidup, kesehatan, dan keamanan mereka.

Selama ini, Abdul Mukti menjabarkan, status pengungsi Rohingya belum jelas. Padahal sebelum-sebelumnya terdapat pula pengungsi Rohingya yang ada di wilayah lainnya di Indonesia. Dalam rentan waktu yang lama, para pengungsi itu pun akhirnya memiliki masalah dengan masyarakat setempat.

“Selama ini belum jelas apa statusnya. Apakah mereka pengungsi atau apa? Belum lagi muncul masalah baru karena mereka para pengungsi itu malah bermasalah dengan masyarakat,” ujarnya.

Solidaritas umat dan bangsa Indonesia untuk para pengungsi Rohingya jelas sangat diperlukan. Baginya, hal itu adalah panggilan iman dan kemanusiaan. Namun ia juga menggarisbawahi bahwa sampai kapan kiranya bantuan pengungsian itu dapat dilakukan Indonesia mengingat permasalahan dan kewajiban di dalam negeri pun belum seluruhnya tertangani pemerintah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement