REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gofood menegaskan, akan tetap menggandeng Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di bidang kuliner. Sebelumnya berhembus kabar, Gofood akan memperbesar dapur sendiri dan tidak mengajak pelaku UMKM.
"Gofood berbeda dengan aplikasi pengantaran makanan lainnya karena Gofood oleh dan untuk UMKM. Partner Gofood sebagian besar UMKM," ujar Chief Food Officer Gojek Catherine Hindra Sutjahyo dalam webinar pada Senin, (29/6).
Ia menyebutkan, banyak sekali inovasi Gofood bagi UMKM. Salah satunya Dapur Bersama.
"Kita lihat, mall banyak tutup dalam beberapa bulan terakhir, tapi pelaku UMKM masih butuh beroperasi. Maka kita undang join ke Dapur Bersama di lokasi yang memiliki demand cukup baik, misal di Jakarta belum banyak yang jual pempek, maka (mitra UMKM penjual pempek) kita undang ke sana," jelasnya.
Dirinya melanjutkan, di Dapur Bersama, segala fasilitas disediakan. Dengan begitu, UMKM bisa langsung masuk dan masak di sana.
Catherine menuturkan, inovasi tersebut sudah diluncurkan sekitar Oktober atau November tahun lalu. Dalam waktu singkat, hingga kini terdapat 27 Dapur Bersama yang tersebar di Jabodetabek, Bandung, dan enak.
"Pada saat merchant UMKM sudah bergabung, di awal (biayanya) kita yang tanggung. Kalau PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) lebih longgar, kita akan lebih geber lagi buka Dapur Bersama supaya lebih pesat," tutur dia.
Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Teten Masduki menambahkan, penjelasan Gofood tersebut membuat pelaku usaha kuliner tenang. "Karena katanya kemarin mau perbesar kitchen dan geser UMKM, jadi saya senang mendengar penjelasan itu sebab tugas saya lindungi UMKM," ujarnya pada webinar serupa.
Menurut dia, memang lebih efisien jika Gofood menggandeng UMKM dibandingkan membuat dapur sendiri. Teten pun mengapresiasi program Dapur Bersama.
"Saya kira Gofood bisa mulai dengan Dapur Bersama. Ini agar produk UMKM bisa lebih berkualitas, tapi tidak perlu sewa tempat karena dapurnya sudah disediakan," kata Teten.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
