Senin 29 Jun 2020 18:56 WIB

Banyuasin akan Rekrut Ratusan Honorer Penyuluh Pertanian

Penyuluh pertanian akan mengawal program ketahanan pangan di Banyuasin

Pemerintah Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan, bakal merekrut ratusan tenaga honorer penyuluh pertanian lapangan pada 2021. Foto ilustrasi pertanian.
Foto: BPPSDMP
Pemerintah Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan, bakal merekrut ratusan tenaga honorer penyuluh pertanian lapangan pada 2021. Foto ilustrasi pertanian.

REPUBLIKA.CO.ID, PANGKALAN BALAI -- Pemerintah Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan, bakal merekrut ratusan tenaga honorer penyuluh pertanian lapangan pada 2021. Mereka akan mengawal program ketahanan pangan di daerah tersebut karena yang tersedia saat ini hanya 100 orang.

Bupati Banyuasin Askolani di Pangkalan Balai, Senin (29/6), mengatakan tenaga honorer itu akan diprioritaskan berlatar belakang pendidikan sarjana pertanian dan Sekolah Pertanian Menengah Atas.

Baca Juga

“Jumlah yang dibutuhkan cukup banyak, bisa ratusan karena akan ditempatkan di tiap-tiap kecamatan di Banyuasin. Saya sudah laporkan ke gubernur, dan direspons positif,” kata Askolani.

Ia mengatakan Gubernur Sumsel Herman Deru bersedia memfasilitasi dan membiayai penerimaan penyuluh pertanian lapangan tersebut pada tahun anggaran 2021 karena Kabupaten Banyuasin selalu menunjukkan prestasi dengan selalu menjadi sentra produksi beras.

Saat ini, Kabupaten Banyuasin menjadi peringkat ke-4 produksi beras terbanyak secara nasional dengan memproduksi padi 905.846 ton gabah kering giling (GKG) atau 519.684 ton beras dari luas sawah 208.598 hektare.

Menurut Askolani, kunci suksesnya yakni keberhasilan program Serasi Kementerian Pertanian (Kementan) yang mengarahkan petani untuk memanfaatkan lahan rawa menjadi lahan sawah. Meski berhasil menempati peringkat ke-4 nasional, potensi pertanian di Banyuasin dinilai belum tergali optimal karena masih banyak areal rawa belum digunakan oleh petani.

Selain itu, ujar dia, petani di daerah itu juga sebagian besar masih melakukan penanaman dua kali dalam satu tahun. Selain itu, sektor pertanian di Banyuasin juga dihadapkan persoalan pendangkalan saluran air primer dan sekunder dan ketidaktersediaan pupuk.

“Kami berharap Kementerian PU dapat menormalisasinya. Jika persoalan tersebut dan lainnya dapat diatasi, saya optimistis produksi beras Banyuasin akan meningkat signifikan pada tahun 2021," katanya.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement