Selasa 30 Jun 2020 00:01 WIB

Ribuan Pasien Covid-19 di Surabaya Sembuh

Pasien yang sembuh kebanyakan dirawat di Asrama Haji Surabaya

Warga menyambut kedatangan Agus H S (kanan) dan Nuryanto L (ketiga kanan) yang pulang dari Asrama Haji, Surabaya, Jawa Timur. Mereka berdua dipulangkan dari Asrama haji setelah dinyatakan sembuh dari Covid-19 oleh tim medis setelah dirawat sejak 12 Juni 2020.
Foto: ANTARA/Didik Suhartono
Warga menyambut kedatangan Agus H S (kanan) dan Nuryanto L (ketiga kanan) yang pulang dari Asrama Haji, Surabaya, Jawa Timur. Mereka berdua dipulangkan dari Asrama haji setelah dinyatakan sembuh dari Covid-19 oleh tim medis setelah dirawat sejak 12 Juni 2020.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Surabaya, Jawa Timur menyebut angka kesembuhan pasien secara kumulatif sampai saat ini sudah mencapai 2.238 orang. Koordinator Bidang Pencegahan Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Surabaya Febria Rachmanita, di Surabaya, Senin (29/6) mengatakan angka tersebut bergerak setiap harinya mengingat jumlah pasien yang dinyatakan sembuh terus bertambah.

"Pasien yang sembuh kebanyakan dirawat di Asrama Haji. Selain itu juga pasien rawat jalan atau isolasi mandiri di rumah maupun yang rawat inap di rumah sakit," katanya.

Baca Juga

Febria menyontohkan pasien sembuh dalam satu hari pada Ahad (28/6) berjumlah 120 orang. Terdiri atas lima orang pasien rawat jalan isolasi mandiri, rawat inap rumah sakit 24 orang dan di Asrama Haji sebanyak 91 orang. Sehingga, lanjut dia, secara kumulatif pasien Covid-19 di Surabaya mencapai 2.238 orang. "Tren kesembuhan pasien Cpvis-19 terus meningkat," ujarnya.

Untuk itu, Febria meminta kepada warga Surabaya terutama bagi pasien yang dinyatakan sembuh untuk tidak melepas atau mengabaikan protokol kesehatan yang sudah ditetapkan pemerintah. Menurut dia, saat ini yang menjadi garda terdepan pemutusan penyebaran pandemi COVID-19 adalah masyarakat itu sendiri.

Oleh sebab itu, lanjut dia, pihaknya berulang kali menegaskan bahwa saat ini yang utama adalah patuh pada protokol kesehatan itu sendiri. "Masker jangan sampai dilepas, jaga jarak itu sangat penting. Cuci tangan dan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS)," ujarnya.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement