Senin 29 Jun 2020 18:44 WIB

Emil: Pandemi Covid-19 Buat Hubungan Keluarga Jadi Hangat

Emil berharap, setiap orang tua memberikan ruang pada anak untuk mengeksplorasi

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Gita Amanda
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyatakan pandemi berdampak positif dengan menjadikan hubungan keluarga lebih hangat.
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyatakan pandemi berdampak positif dengan menjadikan hubungan keluarga lebih hangat.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil mengatakan salah satu dampak positif pandemi Covid-19 adalah hubungan dalam keluarga menjadi lebih hangat dan berkualitas. Orang tua dan anak memiliki lebih banyak waktu bersama akibat corona.

Ini disampaikan pria yang akrab disapa Emil saat memimpin upacara peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) yang dirangkaikan dengan Hari Anak Nasional (HAN) dan Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) tingkat provinsi secara virtual di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Senin (29/6). Menurut Ridwan Kamil, keluarga dan anak-anak merupakan aset paling berharga dalam kehidupan, terutama saat pandemi Covid-19.

Baca Juga

"Momen penting di pandemi Covid-19, yaitu kita menyadari ternyata aset penting kemanusiaan adalah keluarga dan anak-anak. Itulah mengapa kami belum bisa membuka sekolah karena anak-anak harus kita lindungi," ujar Emil.

Keluarga selama pandemi, menurut Emil, mendapat hikmah. Para bapak lebih punya banyak waktu berkualitas, misalnya menjadi imam di rumahnya. Para ibu harus lebih cerdas, karena anak akan banyak bertanya ke ibunya.

Emil mengatakan, orang tua harus mampu menguatkan pondasi anak dengan empat kriteria, yakni Physical Quotient (PQ), Intelligence Quotience (IQ) Spiritual Quotient (SQ), Emotional Quotient (EQ).  Ia pun meminta kepada orang tua dan Forum Anak Daerah (FAD) Jabar untuk memberi ruang kepada anak menyampaikan pendapatnya.

"Maka saya titip ada empat kriteria manusia unggul Jabar yaitu badannya kuat, otaknya cerdas, berakhlak dan spiritualitasnya tinggi," katanya.

Emil berharap, setiap orang tua memberikan ruang pada anak untuk mengeksplorasi jadi kita jangan menggunakan standar seperti di zaman kita kepada mereka yang hadir di era sekarang karena dunianya sudah jauh berbeda. "Saya titip FAD memberikan ruang ekspresi pada anak karena masa depan ada di mereka," katanya.

Dalam menguatkan pondasi tersebut, kata dia, ada sejumlah ancaman. Salah satunya narkoba. Emil melaporkan, ada sekitar 900 ribu warga Jabar memakai narkoba. Menurutnya, problem itu dapat diselesaikan apabila semua kalangan bergerak dan berkolaborasi melawan narkoba.

"Anggap saja narkoba ini seperti Covid-19, maka kita harus semua elemen bergerak melawannya," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement