Senin 29 Jun 2020 17:10 WIB

Angka Kesembuhan Covid-19 Nasional di Bawah Rata-Rata Dunia

Tingkat kesembuhan Covid-19 di Indonesia hanya 41,48 persen, dibanding dunia 54,15

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Nur Aini
Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan yang juga Juru bicara pemerintah untuk penanganan COVID-19 Achmad Yurianto berpose di Graha BNPB, Jakarta, Kamis (18/6/2020). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/aww
Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan yang juga Juru bicara pemerintah untuk penanganan COVID-19 Achmad Yurianto berpose di Graha BNPB, Jakarta, Kamis (18/6/2020). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/aww

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara Pemerintah untuk penanganan Covid-19 Achmad Yurianto mengatakan, tingkat kesembuhan pasien Covid-19 secara nasional masih di bawah rata-rata dunia. Saat ini angka akumulatif pasien sembuh sebanyak 23.800 dari 55.092 atau 41,48 persen. Sedangkan, angka rata-rata kasus sembuh di dunia sekitar 54,15 persen.

"Angka rata-rata dunia kasus sembuh 54.15 persen, memang angka nasional masih di bawah 41,48 persen," ujar Yurianto dalam konferensi pers di Graha BNPB, Jakarta, Senin (29/6).

Baca Juga

Namun, kata Yurianto, jika mengacu angka kesembuhan dunia, ada 18 provinsi di Indonesia yang angka kesembuhannya justru lebih tinggi dari rata-rata dunia. Bahkan, angka kesembuhan lima provinsi di atas 80 persen.

"(Lima provinsi itu) Yakni Bangka Belitung, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat dan Gorontalo," ujar Yurianto.

Sedangkan untuk tingkat kematian kasus Covid-19 secara nasional yakni 5,15 persen. Jumlah itu, kata Yurianto, juga di bawah tingkat kematian di atas dunia yakni 5,01 persen.

"Tapi ini lebih rendah dari Jepang 5,33 persen bahkan 23 provinsi angka kematuan di bawah rata-rata dunia 5.01 persen, ini yang kita yakini optimisme kita, kesembuhan pasien pasien Covid semakin baik," ujarnya.

Pemerintah merilis penambahan kasus positif Covid-19 sebanyak 1.082 orang dalam 24 jam terakhir, pada Senin (29/6), sehingga total kasus keseluruhan di Indonesia ada 55.092 kasus. Dari angka tersebut, Jawa Timur masih menjadi provinsi dengan penambahan kasus harian tertinggi yakni 297 kasus baru. Kemudian disusul Jawa Tengah dengan 198 kasus, Sulawesi Selatan 188 kasus, DKI Jakarta dengan 125 kasus baru dan Kalimantan Tengah dengan 47 kasus baru.

Yurianto mengatakan, secara data total akumulasi nasional jumlah pemeriksaan sekitar 2.779 per satu juta penduduk. Angka tersebut memang di bawah Jepang yang telah memeriksa 3.484 spesimen per satu juta penduduk. Namun jika dirinci per provinsi, akumulasi pemeriksaan lebih tinggi daripada Jepang.

"Sumatra Barat misalnya telah periksa 7.168 per satu juta penduduk, kemudian Sumatra Selatan 2.889 orang per satu juta penduduk, DKI 21.406 per satu juta, ini jauh di atas rata rata Jepang misalnya," ujarnya.

Selain penambahan kasus baru, Pemerintah juga mencatat penambahan pasien sembuh sebanyak 864 orang sehingga total 23.800 orang pasien yang telah sembuh. Kemudian pasien meninggal bertambah 51 orang sehingga total ada 2.805 pasien yang meninggal akibat Covid-19.

"Sudah 448 kabupaten dan kota di 34 provinsi yang terdampak Covid-19, dan kita masih melakukan pemantauan terhadap orang dalam pemantauan sebanyak 41.605 orang dan pasien dalam pengawasan 13.335 orang," ungkapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement