Senin 29 Jun 2020 16:33 WIB

Pembukaan Pantai Melasti Diharapkan Bangkitkan Ekonomi Warga

Pembukaan Pantai Melasti menjadi uji coba penerapan protokol kesehatan new normal

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
Petugas memberikan masker kepada wisatawan mancanegara yang akan memasuki kawasan Pantai Melasti, Badung, Bali, Rabu (24/6/2020). Pengelola pantai tersebut mulai membuka kembali kunjungan wisatawan untuk melakukan uji coba penerapan prokotol kesehatan pencegahan pandemi COVID-19 dalam menyambut
Foto: ANTARA/FIKRI YUSUF
Petugas memberikan masker kepada wisatawan mancanegara yang akan memasuki kawasan Pantai Melasti, Badung, Bali, Rabu (24/6/2020). Pengelola pantai tersebut mulai membuka kembali kunjungan wisatawan untuk melakukan uji coba penerapan prokotol kesehatan pencegahan pandemi COVID-19 dalam menyambut

REPUBLIKA.CO.ID, BADUNG - Pembukaan Pantai Melasti di Desa Ungasan, Kabupaten Badung, Bali diharapkan dapat membangkitkan kembali perekonomian masyarakat sekitar khususnya yang bergantung pada sektor pariwisata. Sebelumnya pantai ini ditutup untuk mencegah penyebaran Covid-19.

"Masyarakat kami sudah tiga bulan tidak beraktivitas. Kami tentunya berpikir dan mempertimbangkan dari sisi perekonomian masyarakat. Itu merupakan salah satu alasan membuka Pantai Melasti sejak beberapa hari yang lalu," ujar Bendesa atau Kepala Desa Adat Ungasan, Badung, I Wayan Disel Astawa, di Mangupura, Senin.

Baca Juga

Ia mengatakan pembukaan pantai tersebut diyakini akan mampu menggerakkan perekonomian masyarakat. Menurutnya banyak masyarakat setempat selama ini mengandalkan perekonomiannya seperti dengan berjualan di pantai dan menyewakan kursi pantai untuk wisatawan.

Wayan Disel Astawa menjelaskan selain untuk membangkitkan ekonomi masyarakat, pembukaan Pantai Melasti menjadi salah satu langkah persiapan menyambut era normal baru. Rencananya pemerintah akan membuka sektor pariwisata di Pulau Dewata secara resmi pada Juli mendatang.

"Kami mencoba melakukan pembukaan kembali Pantai Melasti dengan konsep gladi dan uji coba penerapan sistem protokol kesehatan. Sekaligus melakukan evaluasi dan menampung masukan dari pemangku kebijakan," ungkapnya.

Selama masa tersebut, pihaknya melakukan uji coba penerapan protokol kesehatan. Antara lain seperti pemeriksaan suhu tubuh terhadap seluruh wisatawan yang mengunjungi pantai, mewajibkan penggunaan masker, dan menyiapkan sejumlah titik wastafel untuk cuci tangan.

"Petugas kami mengenakan alat pelindung diri. Kami juga menerapkan jaga jarak fisik di area pantai. Pecalang kami kerahkan untuk melakukan pengawasan. Selain itu, selama masa uji coba kami juga masih menggratiskan tiket masuk ke objek wisata Pantai Melasti," ujar Wayan.

Pembukaan tersebut menurutnya penting sebagai sosialisasi dan edukasi penerapan protokol kesehatan Covid-19 khususnya bagi para wisatawan yang datang. "Ini proses belajar, ada tahapan-tahapannya. Kalau kami nanti tiba-tiba buka di bulan Juli dan tidak ada persiapan sekaligus memberikan pemahaman kepada pengunjung nanti kan kelabakan," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement