Senin 29 Jun 2020 13:50 WIB

Mengenal Subak yang Ditetapkan Warisan Budaya UNESCO

Google Doodle menampilkan Subak sebagai warisan budaya UNESCO.

Google Doodle hari ini menampilkan subak untuk memperingati ditetapkannya subak sebagai warsan dunia UNESCO.
Foto: google
Google Doodle hari ini menampilkan subak untuk memperingati ditetapkannya subak sebagai warsan dunia UNESCO.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Google Doodle hari ini menampilkan subak untuk memperingati ditetapkannya subak sebagai warisan dunia UNESCO. Komite Warisan Dunia UNESCO pada 2012 menetapkan sistem subak sebagai Warisan Dunia.

Saat itu, ada empat kawasan yang dipilih, yaitu Pura Ulun Danu Batur dan Danau Batur di Kabupaten Bangli. Selain itu, lanskap subak dan Pura  Subak di sepanjang DAS Pakerisan di Kabupaten Gianyar, kawasan Caturangga Batukaru di Kabupaten Tabanan dan Buleleng, serta yang terakhir Pura Taman Ayun di Kabupaten Badung.

Baca Juga

Keputusan subak sebagai warisan dunia UNESCO ditetapkan melalui sidang Ketok palu di St Pittsbiurg, Rusia, pada 20 Juni 2012. Perjuangan Subak menjadi warisan dunia dilakukan setelah melalui proses panjang yatu 12 tahun.

Subak adalah organisasi kemasyarakatan yang khusus mengatur sistem pengairan sawah yang digunakan dalam cocok tanam padi di Bali. Subak ini biasanya memiliki pura yang dinamakan Pura Uluncarik, atau Pura Bedugul. Ini khusus dibangun oleh para petani dan diperuntukkan bagi dewi kemakmuran dan kesuburan dewi Sri. Sistem pengairan ini diatur oleh seorang pemuka adat yang juga adalah seorang petani di Bali.

UNESCO adalah Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan PBB. Tugasnya memajukan kerja sama antarbangsa melalui bidang pendidikan, ilmu pengetahuan, dan kebudayaan dalam rangka penegakan hukum, penegakan hak asasimanusia, dan penegakan keadilan.

sumber : pusat data republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement