Senin 29 Jun 2020 12:17 WIB

Turis Lokal Banjiri Tempat Wisata Garut di Masa New Normal

Dibukanya kembali pariwisata Garut telah mendorong sektor usaha lainnya berkembang.

Wisatawan berswafoto di Kawah Talaga Bodas Desa Sukamenak, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Selasa..
Foto: Antara/Adeng Bustomi
Wisatawan berswafoto di Kawah Talaga Bodas Desa Sukamenak, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Selasa..

REPUBLIKA.CO.ID, GARUT - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Garut menyampaikan, selama tiga pekan masa kenormalan baru situasi pandemi corona, tingkat kunjungan wisatawan ke berbagai objek wisata di Garut, Jawa Barat, didominasi wisatawan lokal. Adapun wisatawan dari luar daerah tergolong masih sedikit.

"Alhamdulillah sekarang wisatawan ke Garut sudah banyak, bahkan di normal baru ini didominasi wisatawan lokal," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Garut Budi Gan Gan di Garut, Senin (29/6).

Ia menuturkan, selama ini berdasarkan hasil kajian di lapangan warga Garut cenderung berwisata ke luar daerah. Namun, sejak wabah Covid-19 dan diberlakukan adaptasi kebiasaan baru, banyak yang berwisata di daerah sendiri.

Objek wisata yang banyak dikunjungi, menurut dia, beragam, terutama wisata alam seperti gunung dan pantai yang kegiatannya di luar. "Wisata di Garut ini diramaikan dari dalam, tidak hanya dari luar saja. Hampir semua tempat wisata, terutama yang terbuka, baik gunung, laut, sungai, air panas, dan sebagainya," kata Budi.

 

Ia mengungkapkan, dibukanya kembali sektor pariwisata di Garut telah mendorong sektor usaha lainnya berkembang, seperti hotel, restoran, dan beragam pedagang di tempat wisata. Termasuk pengakuan dari pedagang di objek wisata, menurut Budi, usahanya sudah mulai menggeliat mendapatkan penghasilan untuk kebutuhan hidup, dampak dari adanya kunjungan wisatawan.

"Kemarin kita pantau daerah selatan. Ada testimoni dari para pedagang. Katanya, alhamdulillah sekarang sudah bergairah lagi usahanya," kata Budi.

Ia menambahkan, sektor lainnya seperti hotel di Garut sudah mulai banyak dikunjungi wisatawan untuk menginap meski belum seramai sebelum wabah Covid-19. "Semakin hari semakin baik. Tingkat kunjungan hotel sekarang 30 sampai 40 persen, artinya sudah tumbuh, berbeda dengan sebelumnya di nol persen," kata Budi.

Seorang pelaku usaha sewa ban renang di objek wisata Pantai Sayang Heulang, Herman, mengatakan, tingkat kunjungan wisatawan mulai ramai sejak pemerintah membuka kembali kawasan wisata di Garut. Sebelumnya, menurut Herman, sektor usaha dari kawasan objek wisata memprihatinkan karena tidak ada wisatawan yang berkunjung sebagai dampak darurat wabah corona.

"Sekarang sudah ramai lagi, khususnya hari Sabtu dan Minggu. Yang datang banyak, tidak hanya dari Garut saja, tapi ada dari Bandung juga," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement