Senin 29 Jun 2020 10:15 WIB

10 Juta Covid-19 Cetak Sejarah, Amerika Serikat Terbanyak

Amerika Serikat mencatat terbanyak 2,5 juta kasus positif Covid-19

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Nashih Nashrullah
Amerika Serikat mencatat terbanyak 2,5 juta kasus positif Covid-19  Virus Corona (ilustrasi).
Foto: www.freepik.com
Amerika Serikat mencatat terbanyak 2,5 juta kasus positif Covid-19 Virus Corona (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON – Jumlah kasus virus corona yang dikonfirmasi di seluruh dunia telah melewati tonggak sejarah 10 juta, menurut data Universitas Johns Hopkins AS. 

Virus ini muncul di China akhir tahun lalu dan menyebar ke seluruh dunia, dan telah menyebabkan hampir 500 ribu kematian. 

Baca Juga

Separuh kasus dunia ada di Amerika Serikat dan Eropa, tetapi Covid-19 kini berkembang pesat di Amerika. Virus ini juga menyerang Asia Selatan dan Afrika, di mana diperkirakan tidak akan mencapai puncaknya hingga akhir Juli. 

Wabah masih menyebar di banyak bagian dunia, dengan satu juta kasus baru tercatat dalam enam hari terakhir, dilansir di BBC, Senin (29/6).

Amerika Serikat telah melaporkan total 2,5 juta kasus dan 125 ribu kematian dengan Covid-19 sejauh ini, lebih banyak dari negara lain. 

Negara bagian AS yang membuka lockdown dalam beberapa pekan terakhir, terutama di selatan, telah melaporkan peningkatan infeksi baru.

Lonjakan ini telah menyebabkan para pejabat di Texas, Florida dan negara-negara bagian lainnya memperketat pembatasan bisnis lagi.

Statistik dari beberapa negara bagian menunjukkan bahwa orang-orang dari kelompok etnis kulit hitam dan Asia lebih cenderung terkena virus dibandingkan orang kulit putih.

Negara dengan jumlah kasus terbanyak kedua yang tercatat adalah Brasil, dengan total 1,3 juta, dan kematian lebih dari 57 ribu.

Meskipun ada gelombang infeksi baru, negara bagian Rio de Janeiro mengatakan akan memungkinkan stadion sepak bola dibuka kembali untuk para penggemar mulai 10 Juli, awalnya dengan kapasitas sepertiga.

Pada hari Ahad, China telah memberlakukan lockdown ketat di dekat Beijing untuk mengekang wabah baru. Hampir setengah juta orang akan dilarang bepergian masuk dan keluar dari daerah Anxin di provinsi Hebei. 

Di Inggris, negara dengan jumlah kematian terbanyak di Eropa Barat, pemerintah mengatakan dapat memberlakukan lockdown lokal pertama menyusul lonjakan kasus baru di kota Leicester, Inggris. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement