Senin 29 Jun 2020 07:08 WIB

Menkes AS: Kesempatan Tahan Covid-19 Sudah Tertutup

Menkes AS Alex Azar memperingatkan sudah tertutup kesempatan menahan Covid-19.

Rep: Lintar Satria/ Red: Christiyaningsih
Menkes AS Alex Azar memperingatkan sudah tertutup kesempatan menahan Covid-19. Ilustrasi.
Foto: Shannon Stapleton/REUTERS
Menkes AS Alex Azar memperingatkan sudah tertutup kesempatan menahan Covid-19. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Menteri Kesehatan dan Layanan Manusia Amerika Serikat (AS) Alex Azar memperingatkan "jendela sudah tertutup" bagi AS untuk mengambil langkah efektif menahan laju penyebaran Covid-19. Hal ini ia sampaikan di stasiun televisi NBC dan CNN pada Ahad (28/6).

Azar menyinggung tentang naiknya angka kasus infeksi virus corona baru-baru ini, terutama di bagian selatan. Ia mengatakan, masyarakat harus "bertindak dengan bertanggung jawab" dengan mematuhi pembatasan sosial dan mengenakan masker, terutama "di pusat-pusat wabah".

Baca Juga

Azar berpendapat, dua bulan yang lalu AS memiliki posisi yang lebih baik dalam menanggulangi penyebaran virus karena melakukan banyak pemeriksaan dan menyediakan perawatan Covid-19. Namun, ia mengakui beberapa pekan mendatang makin banyak pasien yang dirawat inap dan meninggal dunia sebab hanya itu indikator yang tersia.

Jumlah kasus infeksi di Texas dan Florida meningkat setelah mereka mulai membuka kembali aktivitas ekonomi. Angka kasus infeksi harian di AS mencapai titik tertingginya dengan 40 ribu kasus lebih per hari.

Sementara itu, jumlah kasus infeksi di seluruh dunia sudah mencapai 10 juta. Di sejumlah tempat muncul beberapa pusat wabah baru, seperti klub malam di Zurich (Swiss) dan Leicester (Inggris) yang menandakan virus corona masih menyebar luas di Eropa.

Amerika Latin dan India juga mengalami peningkatan jumlah kasus infeksi. Sementara itu, China memperluas rencana pemeriksaan Covid-19 setelah mengizinkan salon dibuka kembali. Jumlah kasus infeksi virus corona di Negeri Tirai Bambu kian menurun.

Di sisi lain, Korea Selatan (Korsel) masih menghadapi gelombang baru wabah virus corona. Jumlah kasus infeksi di Negeri Ginseng belum menunjukkan penurunan sejak kebijakan pembatasan sosial dilonggarkan demi mendongkrak perekonomian.

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement