Senin 29 Jun 2020 05:13 WIB

Jembatan Gantung Rusak Berat, Aktivitas Warga Terganggu

Anggaran dinas PUPR kabupaten tahun ini sudah dialihkan untuk mengatasi Covid-19

Rep: Bayu Adji P/ Red: Hiru Muhammad
Sebuah jembatan gantung yang menghubungkan tiga desa di Kecamatan Sukaresik, Kabupaten Tasikmalaya, mengalami kerusakan berat sejak lima bulan lalu. Namun, hingga kini belum ada upaya penanganan  perbaikan jembatan yang berdiri di atas Sungai Cikidang itu.
Foto: Bayu Adji P
Sebuah jembatan gantung yang menghubungkan tiga desa di Kecamatan Sukaresik, Kabupaten Tasikmalaya, mengalami kerusakan berat sejak lima bulan lalu. Namun, hingga kini belum ada upaya penanganan perbaikan jembatan yang berdiri di atas Sungai Cikidang itu.

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA--Sebuah jembatan gantung yang menghubungkan tiga desa di Kecamatan Sukaresik, Kabupaten Tasikmalaya, mengalami kerusakan berat sejak lima bulan lalu. Namun, hingga kini belum ada upaya penanganan  perbaikan jembatan yang berdiri di atas Sungai Cikidang itu.

Salah seorang warga sekitar, Ade Suryana (35 tahun) mengatakan, rusaknya jembatan itu membuat mobilitas warga terganggu. Warga yang tadinya dapat cepat untuk pergi ke desa lainnya, kini harus memutar lebih jauh."Sudah lima bulan rusak. Mungkin karena dimakan usia," kata dia, Jumat (26/6).

Berdasarkan pantauan Republika, kondisi jembatan itu tak layak lagi untuk dilewati. Tali sling jembatan sudah putus di satu sisi. Hanya satu sisinya yang masih tersambung. Sementara lantai jembatan yang terbuat dari kayu telah miring lantaran di satu sisinya tak ada tali sling yang menahan.

Kendati kondisinya rusak, tetap ada saja warga yang memaksa melintas jembatan itu. Alih-alih memutar jalan yang lebih jauh, banyak warga yang tetap nekat untuk melintasi jembatan rusak meski membahayakan.

Ade mengaku tetap memaksa melewati jembatan rusak itu karena ingin sampai tujuan lebih cepat. Sebab, kalau harus memutat jalan akan menempuh perjalanan lebih jauh dan lebih lama.

Kendati demikian, ia berharap agar jembatan itu bisa diperbaiki. Dengan begitu, warga tak lagi kesulitan untuk melakukan aktivitas sehari-hari."Kalau kondisi begini, ya kita maunya dieprbaiki. Soalnya anak sekolah banyak yang lewat sini. Untung sekarang libur," kata dia.

Kepala Desa Tanjungsari, Kecamatan Sukaresik, Amas mengatakan, jembatan itu menghubungkan warga di desanya dengan Desa Banjarsari dan Desa Sukapancar. Menurut dia, jembatan yang telah berdiri sejak sekira 30 tahun lalu itu rusak sekira lima bulan lalu karena sudah termakan usia. "Kalau jembatan ini tidak juga bisa digunakan, mobilisasi masyarakat pasti akan kesulitan," kata dia. 

Ia mengatakan, warga sebenarnya sudah sering melakukan perbaikan secara swadaya ketika jembatan itu rusak. Perbaikan yang dilakukan misalnya denyan mengganti kayu lantai jembatan agar tidak amblas. Sebab, jembatan itu sangat penting untuk akses warga di wilayahnya. Namun, kerusakan yang terjadi kali ini karena tali sling jembatan terputus. Menurut dia, warga tak memiliki keahlian untuk menyambung tali yang putus itu.

Pihak desa tak berdiam diri melihat kondisi jembatan itu. Ia mengatakan, desa sudah berkoordinasi dengan pihak terkait untuk melakukan perbaikan jembatan. Sebab, jika mengandalkan dana desa, perbaikan jembatan akan lama dilaksanakannya. "Kemarin sudah ada dari kementerian, katanya akan dibangun. Katanya akan dibangun permanen dan bisa dilewati mobil," katanya.

Kepala Seksi Perencanaan, Bidang Jalan dan Jembatan, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Tasikmalaya, Aldri Pranowo mengatakan, pihaknya telah melakukan peninjauan langsung ke lokasi jembatan. Secara visual, kondisi jembatan gantung itu sudah tak layak lagi digunakan.  "Konstruksinya juga sudah keropos. Mungkin karena sudah dimakan usia," kata dia. 

Pihaknya akan melaporkan kondisi jembatan gantung itu kepada atasannya. Rencananya, perbaikan jembatan itu akan diusulkan ke pemerintah pusat. Dinas PUPR Kabupaten Tasikmalaya tak memiliki anggaran untuk pemeliharaan dan perbaikan untuk tahun ini. Sebab, anggaran tahun ini banyak yang dialihkan untuk penanganan Covid-19. "Kita rencana usulkan ke pusat. Namun belum bisa diprediksi kapan dilaksanakan," katanya.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement