Ahad 28 Jun 2020 19:08 WIB

Pengamat: Cakada Perlu Pikirkan Inovasi Model Kampanye

Akan sulit untuk 100 persen bermigrasi dari model kampanye konvensional ke digital.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Ratna Puspita
Ilustrasi Kampanye. Pandemi Covid-19 ikut memberikan dampak pada model kampanye terbuka atau tatap muka secara langsung.
Foto: Foto : MgRol112
Ilustrasi Kampanye. Pandemi Covid-19 ikut memberikan dampak pada model kampanye terbuka atau tatap muka secara langsung.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pandemi Covid-19 ikut memberikan dampak pada model kampanye terbuka atau tatap muka secara langsung. Pakar Komunikasi Politik Universitas Gadjah Mada (UGM) Nyarwi Ahmad menilai para calon kepala daerah yang akan berkontestasi pada pemilihan kepala daerah (pilkada) perlu memikirkan inovasi kampanye melalui media digital.

"Inovasi di sini saya kira juga bukan sekedar teknikal, inovasi ini juga terkait dengan strategi dalam kampanye politik," kata Nyarwi dalam diskusi daring, Ahad (28/6).

Baca Juga

Menurutnya, para kandidat di tengah kondisi pandemi seperti saat ini tidak bisa hanya mengandalkan kampanye dengan cara tatap muka secara langsung. Apalagi bagi calon non-pejawat hal tersebut bakal jadi tantangan besar untuk bisa melawan pejawat.

"Mungkin bagi tokoh inkumben (pejawat) yang sudah lama punya daya ikatan di masing-masing daerah, bahkan tanpa kampanye pun dengan melihat kinerja masyarakat apresiasi, saya kira itu sau poin kekuatan yang luar biasa. Tapi kadang kala di daerah urban perkotaan itu juga dipakai, di Makassar  dinamikanya cukup luar biasa, itu mungkin ya penting juga ada inovasi-inovasi," ujarnya.

Kemudian, ia menambahkan, Komisi Pemilihan Umum (KPU) juga perlu membuat kriteria daerah mana saja yang pelaksanaan kampanye tatap mukanya perlu dibatasi. Hal tersebut, menurutnya,  penting untuk menjadi acuan bagi para kandidat untuk bisa menjalankan proses kampanye.

"Karena dugaan saya susah juga 100 persen bermigrasi dari model kampanye konvensional kemudian 100 persen langsung mengandalkan digital atau kampanye lewat sosial media," ungkapnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement