Ahad 28 Jun 2020 12:45 WIB

UMM dan Pertamina Bantu UMKM Peternak Agar Berkembang

Pertamina MOR V telah menyalurkan bantuan modal usaha Rp 850 juta ke 32 mitra UMKM

Rep: wilda Fizriyani/ Red: Hiru Muhammad
Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) bersama PT Pertamina (Persero) berupaya mengembangkan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Ampel Gading, Kabupaten Malang, Jawa Timur (Jatim). Hal ini ditunjukkan agar para pelaku UMKM di bidang peternakan bisa naik kelas nantinya.
Foto: humas UMM
Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) bersama PT Pertamina (Persero) berupaya mengembangkan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Ampel Gading, Kabupaten Malang, Jawa Timur (Jatim). Hal ini ditunjukkan agar para pelaku UMKM di bidang peternakan bisa naik kelas nantinya.

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG--Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) bersama PT Pertamina (Persero) berupaya mengembangkan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Ampel Gading, Kabupaten Malang, Jawa Timur (Jatim). Hal ini ditunjukkan agar para pelaku UMKM di bidang peternakan bisa naik kelas nantinya. 

Unit Manager Communication Relation & CSR Pertamina MOR V, Rustam Aji mengatakan, pihaknya telah menyalurkan bantuan modal usaha program kemitraan Rp 850 juta kepada 32 mitra UMKM. Program ini bertujuan meningkatkan kemampuan usaha kecil agar menjadi tangguh. "Dan mandiri sekaligus memberikan multiplier effect bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat sekitar wilayah operasi Pertamina," kata Rustam.

Menurut Rutsam, program kemitraan pada dasarnya memberikan pinjaman modal usaha kepada UMKM. Pihaknya menawarkan jasa administrasi yang rendah, yaitu tiga persen saldo menurun setiap tahub. Maksimal waktu pinjamannya selama tiga tahun sejak awal tahun peminjaman.

Adapun kemitraan dengan UMM dilakukan melalui Program Studi Ekonomi Pembangunan. Kerjasama ditunjukkan untuk menyeleksi pelaku UMKM yang bergerak di bidang peternakan. Hal ini terutama terhadap mereka yang memiliki potensi untuk dikembangkan dengan menjadi mitra binaan Pertamina.

Prodi ekonomi pembangunan UMM berperan menjalankan program pendampingan usaha secara intensif dan melekat. Tahapannya dimulai dari penyiapan rencana usaha, pemanfaatan modal untuk lahan dan bibit ternak, hingga pengelolaan dan pembuatan laporan keuangan. Pendampingan menyeluruh terkait manajemen bisnis usaha ternak yang terintegrasi hulu dan hilir.

Rustam berharap, program yang dijalankan bersama UMM dapat meningkatkan pendapatan peternak yang menjadi mitra binaan Pertamina. Program Kemitraan juga dinilai mampu mengurangi ketergantungan masyarakat pada pendanaan dari lembaga nonperbankan. "Seperti rentenir,” ucap Rustam.

Ketua Program Studi (Prodi) Ekonomi Pembangunan, Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), UMM, Hendra Kusuma, menyatakan, kondisi pandemi tidak boleh menjadikan para peternak untuk berhenti dan menyerah. UMM bersama Pertamina berupaya membuat peternak mitra binaan Pertamina menjadi tahan krisis dan unggul. Caranya melalui penyuluhan para praktisi UMM agar para peternak dapat mengimplementasikan inovasi-inovasi baru dalam bidangnya. 

Menurut Hendra, konsep yang dibangun di Ampel Gading berupa penggemukan kambing domba. Hal ini dilakukan melalui konsep komunal dan terintegrasi dengan sistem pemasaran. Selain pendampingan, UMM juga memfasilitasi pemasarannya dengan menghubungan peternak ke pengusaha karkas (daging siap jual).

Tim pendamping, Setyo Wahyu Sulistyono menambahkan, bentuk integrasi manajemen bisnis merupakan penguatan ekonomi sektor primer dari hulu dan hilir. Kemudian produk pertanian mampu memiliki daya saing hingga tingkat nasional yang disediakan oleh regional. "Dengan semangat local wisdom in global thinking, daya saing daerah menjadi hal yang diperhitungkan demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara menyeluruh," ujar Dosen Prodi Ekonomi Pembangunan UMM ini, dalam keterangan persnya.

 

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement