Ahad 28 Jun 2020 11:30 WIB

Pejabat Hingga Tokoh Masyarakat Agar Ikut Kampanye Pangan

Rencana diversifikasi pangan lokal harus dimulai dari mengubah mindset publik.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Hiru Muhammad
Kementerian Pertanian (Kementan) mendorong pengembangan aneka komoditas pangan lokal sebagai pangan alternatif guna mengamankan kebutuhan pangan akibat dampak pandemi virus corona atau covid 19 yang tengah berlangsung.
Foto: istimewa
Kementerian Pertanian (Kementan) mendorong pengembangan aneka komoditas pangan lokal sebagai pangan alternatif guna mengamankan kebutuhan pangan akibat dampak pandemi virus corona atau covid 19 yang tengah berlangsung.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, meminta para pejabat hingga tokoh masyarakat ikut mengkampanyekan konsumsi pangan lokal. Tanpa dukungan peran banyak pihak, keinginan pemerintah untuk melakukan diversifikasi pangan lokal sulit terlaksana.

"Rencana diversifikasi pangan lokal harus dimulai dari mengubah mindset publik. Perlu peran lurah, camat, gubernur, para menteri dan tokoh-tokoh untuk ikut kampanye ini," kata Syahrul saat meluncurkan Gerakan Diversifikasi Pangan Lokal di Kantor Kementerian Pertanian, Ahad (28/6).

Ia mengatakan, pangan lokal selain beras yang sudah cukup dikenal yakni seperti jagung, sagu, kentang, sorgum, pisang hingga ubi-ubian. Peran tokoh publik amat dibutuhkan untuk membantu masyarakat agar kenal dengan pangan-pangan lokal yang tersedia di Indonesia.

Bahkan, Syahrul menyarankan agar dibuat satu hari khusus untuk fokus mengkampanyekan pangan lokal. "Harus ada dukungan kampanye, bahwa makanan sehat tidak hanya beras. Harus juga disampaikan melalu media mainstream. Lalu, kebijakan pangan pemerintah harus mengarah ke pangan-pangan selain beras," katanya.

Lebih lanjut, ia menuturkan, juga dibutuhkan peran perusahaan, khususnya Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan perbankan untuk untuk turun langsung membantu pengembangan pangan lokal. Sebab, diperlukan perusahaan yang bisa menyerap hasil komoditas pangan lokal sekaligus dukungan pembiayaan.

"Ini kesempatan kita untuk bisa berhadapan dengan virus Corona. Indonesia sebagai negara tropis tentu hasil pertaniannya juga dibutuhkan dunia," katanya. 

--

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement