Sabtu 27 Jun 2020 21:35 WIB

Pendidikan Anak Dinilai Terlalu Dipasrahkan kepada Sekolah

Pendidikan keluarga dinilai belum menjadi fokus.

Rep: Inas Widyanuratikah/ Red: Dwi Murdaningsih
Dua anak menonton video belajar digital dari rumah di Bandung, Jawa Barat.
Foto: Antara/M Agung Rajasa
Dua anak menonton video belajar digital dari rumah di Bandung, Jawa Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah Sunanto mengatakan peran keluarga sangat penting dalam pendidikan anak. Menurutnya, selama ini fokus terlalu diberikan kepada sekolah, padahal pendidikan anak dimulai dari rumah.

"Pendidikan itu harus dimulai dari rumah. Orang tua memiliki kewajiban dan sekolah hanya menjadi penambah pembentukan karakter," kata Sunanto, dalam sebuah diskusi daring, Sabtu (27/6).

Baca Juga

Selama ini, pendidikan anak terlalu dipasrahkan kepada sekolah. Sunanto menuturkan, mestinya konsepsi keluarga menjadi faktor utama. "Maka, Pemuda Muhammadiyah mendorong aktivitas ayah hebat, itu yang kami lakukan," kata dia menambahkan.

Selanjutnya, ia juga mengatakan, masyarakat harus sadar, sekolah merupakan tempat belajar artinya bermain dan bersosialisasi. Namun, kunci utamanya tetap berada pada keluarga.

Ia menegaskan, cara pandang ini harus ditanamkan kepada masyarakat, sebagai komitmen pendidikan dasar di dalam suatu kehidupan. "Selama ini, cara pandang kita keliru. Kita serahkan 100 persen ke sekolah," kata dia.

Sunanto menambahkan, lingkungan pertemanan dan pergaulan juga menjadi tempat pendidikan anak. Namun, lingkungan menurutnya selama ini tidak menjadi karakter yang dibangun di sistem pendidikan.

"Bahkan pertemanan di sekolah, kita tahu, banyak tawuran, terlepas karena proses kontrol tidak dibarengi satu sama lain," kata dia lagi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement