Sabtu 27 Jun 2020 20:05 WIB

Rapid test di Stasiun Bogor-Bojong Gede, 15 Orang Reaktif

15 orang reaktif hasil dari rapid test di Stasiun Bogor dan Bojong Gede.

Rapid test Gugas Covid-19 Jabar (ilustrasi)
Foto: ANTARA/Arif Firmansyah
Rapid test Gugas Covid-19 Jabar (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Jawa Barat (Jabar) menggelar rapid test massal di Stasiun Bogor dan Bojong Gede. Dari 857 orang pelaku perjalanan yang menjalani rapid test sebanyak 15 orang hasilnya reaktif Covid-19.

"Mereka yang reaktif langsung melaksanakan swab test. Pemeriksaan sampel ada yang dilakukan di Labkesda Jabar, ada juga yang diperiksa di mobil PCR," kata Koordinator Sub Divisi Pengawasan Massa dan Penegakan Aturan Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Jabar Dedi Taufik Kurrohman, Sabtu (27/6).

Baca Juga

Hasil tersebut diperoleh seusai Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Jawa Barat (Jabar) menggelar tes masif bagi pelaku perjalanan di Stasiun Bogor dan Bojong Gede dan Gugus tugas provinsi menyediakan sekitar 1.000 hingga 1.500 rapid test dan swab test. Dedi menyatakan, tes masif efektif menyaring pelaku perjalanan yang masuk Jabar, untuk cegah munculnya kasus impor (imported case).

Namun, kata ia, menumbuhkan kedisiplinan pelaku perjalanan menerapkan protokol kesehatan amat krusial dalam penanganan Covid-19 di Jabar. "Kedisiplinan dan kewaspadaan harus tetap kami tingkatkan. Produktivitas kami tingkatkan, tetapi tingkat kewaspadaan dan kedisiplinan perlu melalui protokol kesehatan," ujarnya.

Hal senada dikatakan Koordinator Sub Divisi Sterilisasi Fasilitas Publik Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Jabar Hery Antasari. Menurut, Hery tes masif dan operasi gabungan dapat memicu kedisiplinan masyarakat, seperti memeriksa kondisi sendiri dan mempersiapkan masker maupun hand sanitizer sebelum bepergian.

"Masyarakat yang akan melakukan perjalanan siap-siap dengan protokol kesehatan dan mengantisipasi agar tidak diputar balik. Mereka tidak akan nekat melakukan perjalanan dalam kondisi tidak sehat. Itu yang terpenting," kata Hery.

Ketua Divisi Pelacakan Kontak, Pengujian, dan Manajemen Laboratorium Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Jabar Siska Gerfianti menyatakan, tes masif digelar sebagai pendeteksian dini, mengingat mobilitas warga Jabar yang keluar-masuk DKI Jakarta di kedua stasiun itu tinggi. "Kami akan mengecek selalu pintu-pintu masuk ke Jabar. Seperti pekan lalu, kami mengadakan operasi gabungan dan tes masif di kawasan puncak," kata Siska.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement