Sabtu 27 Jun 2020 19:09 WIB

Kementan Dorong Pertanian Organik

Mentan menyemangati semua pihak dalam menyediakan pangan.

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Fuji Pratiwi
Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo (depan) berdialog dengan Ketua Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya (P4S) Citra Muda Getasan, Sofyan Adi Cahyono di sela meninjau kebun Sayuran Organik Merbabu (SOM) di Dusun Sidomukti, Desa Kopeng, Kecamatan Getasan, kabupaten Semarang, Sabtu (27/6). Mentan ingin polsa budidaya SOM dikembangkan di daerah lain guna memperkuat perekonomian nasional dari sektor pertanian.
Foto: Republika/bowo pribadi
Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo (depan) berdialog dengan Ketua Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya (P4S) Citra Muda Getasan, Sofyan Adi Cahyono di sela meninjau kebun Sayuran Organik Merbabu (SOM) di Dusun Sidomukti, Desa Kopeng, Kecamatan Getasan, kabupaten Semarang, Sabtu (27/6). Mentan ingin polsa budidaya SOM dikembangkan di daerah lain guna memperkuat perekonomian nasional dari sektor pertanian.

REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menyatakan, sektor pertanian menjadi satu-satunya solusi ekonomi karena tidak mengenal krisis sepanjang diolah dengan optimal. Maka pertanian harus tumbuh akseleratif dan lebih baik dari apa yang sudah ada.

Baca Juga

Syahrul mengunjungi perkebunan Sayur Organik Merbabu (SOM), Kelompok Tani Milenial Citra Muda, Dusun Sidomukto, Desa Kopeng, Kecamatan Getaan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (27/6). Kunjungan Syahrul kali ini bertujuan untuk mendorong budidaya sayur organik yang maju, mandiri, dan modern oleh petani milenial. Sehingga produksinya dapat memenuhi permintaan di masa new normal yang kian melejit.

Seperti halnya yang telah ditunjukkan Sofyan Adi Cahyono (25 tahun) bersama para petani milenial Kelompok Tani Citra Muda Getasan. Mereka berusaha menjawab tantangan tersebut.

Kelompok tani yang berada di lereng Gunung Merbabu ini cuma punya lahan 10 hektare dengan budidaya tanaman berbagai sayuran organik. Mereka mampu menghasilkan pendapatan sekitar Rp 300 juta per bulan.

Lahan tersebut digarap 25 petani milenial. Penghasila saat ini kurang lebih bisa mencapai Rp 10 juta per orang per bulan. "Maaf, gajinya Pak Bupati saja masih kalah dengan mereka," kata Syahrul.

Dalam kesempatan ini, Syahrul bersama anggota Komisi IV DPR Luluk Hamidah juga melakukan panen sayur organik antara lain tomat ceri dan kale (Brassica oleracea) di kebun SOM Kopeng.

Syahrul berharap dalam kunjungan di SOM Kopeng ini bisa menyemangati semua pihak dalam menyediakan pangan. Bahkan bisa mengekspor komoditas pangan di tengah tantangan dampak Covid-19.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement