Sabtu 27 Jun 2020 06:12 WIB

Kesahihan Sanad Pengaruhi Kualitas Hadits

Sanad merupakan titik sentral dalam studi hadits.

Rep: Imas Damayanti/ Red: Ani Nursalikah
Kesahihan Sanad Pengaruhi Kualitas Hadits. Ilustrasi
Foto: Dziki Oktomauliyadi/Antara
Kesahihan Sanad Pengaruhi Kualitas Hadits. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Dalam kajian ilmu hadits, peran sanad memiliki hal yang cukup sentral untuk mengetahui seberapa jauh nilai keabsahan hadis. Sanad merupakan titik sentral dalam studi hadits yang dalam praktiknya tidak bisa mengesampingkan studi matan hadits itu sendiri.

Dalam kitab Usulul Takhrij wa Dirasah As-Sanad karya Mahmud Thahan dijelaskan, kualitas sebuah hadits dapat dipengaruhi oleh keberadaan kualitas sanadnya. Simpelnya, jika suatu sanad tidak shahih, maka hadits tersebut nantinya dapat ditolak.

Baca Juga

Para ulama hadits menempatkan kedudukan sanad sebagai bagian yang tak terpisahkan dari agama. Hal itu mengingat begitu pentingnya posisi sanad itu sendiri dalam studi hadits. Para ahli hadits juga sangat berhati-hati dalam menerima hadits dengan meneliti jalur sanad yang ada.

Kehati-hatian dalam menerima suatu hadits tak lepas dari ajaran agama itu sendiri. Allah SWT berfirman dalam Alquran Surah Al-Hujurat ayat 6 berbunyi: “Ya ayyuhalladzina amanu in ja-akum faasiqun binaba-in fatabayyanu an tushibu qauman bijahalatin fatushbihu ala maa fa’altum naadimin.”

 

Yang artinya: “Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita (kabar), maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu,”.

Pentingnya posisi sanad dalam ilmu hadis menurut para ulama untuk mengetahui otensitas suatu sumber. Bagaimana asal riwayat sumber tersebut yang menyandarkan konteksnya kepada Nabi Muhammad SAW, haruslah dapat dipertanggungjawabkan.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement