Jumat 26 Jun 2020 23:50 WIB

Emil Ingatkan Pentingnya Anak-Anak Kenakan Masker

Emil menyebut Covid-19 lebih rentan menular ke anak-anak dan lansia.

Seorang anak mengenakan masker dan pelindung wajah pada masa pandemi Covid-19. Ilustrasi
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Seorang anak mengenakan masker dan pelindung wajah pada masa pandemi Covid-19. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, CISARUA, BOGOR -- Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil alias Emil mengingatkan pentingnya anak-anak mengenakan masker guna mencegah tertular virus corona. Itu diungkapkannya setelah melihat masih banyak anak-anak yang tidak mengenakan masker saat meninjau jalur Puncak Cisarua, Kabupaten Bogor, Jumat (26/6).

"Saya sampling tadi masih banyak warga yang anaknya tidak pakai masker. Orang tuanya pakai, tapi anaknya enggak," usai meninjau beberapa titik pusat keramaian di Kawasan Puncak.

Menurut dia, virus yang mengganggu sistem kerja pernapasan itu justru lebih rentan menular ke anak-anak dan lansia (lanjut usia).

"Padahal yang paling rawan itu anak kecil dan lansia. Jadi itu evaluasi hari ini," terang mantan Wali Kota Bandung itu.

Emil mengunjungi beberapa titik yang kerap menjadi pusat keramaian di Jalur Puncak, serti Taman Safari Indonesia (TSI), Masjid At Taawun, dan Pasar Cisarua. Ia memeriksa penerapan protokol kesehatan di wilayah selatan Kabupaten Bogor itu.

Pasalnya, beberapa waktu lalu, Jalur Puncak mulai dipadati wisatawan, khususnya saat akhir pekan. Ia bahkan melalui Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jawa Barat sempat menggelar tes Covid-19 kepada para wisatawan secara acak.

"Minggu lalu kita lakukan pengetesan yang akan dilanjutkan hari ini, besok dan lusa, untuk covid ini bisa kita kendalikan. Minggu lalu hasilnya, dari 1.600-an (wisatawan) ada 88 yang reaktif dan dua positif (Covid-19) asal Jakarta," terang Emil.

Ia meminta warga luar Jawa Barat agar tidak berkunjung dulu ke wilayah Jawa Barat. Bagi masyarakat yang tetap membandel akan diputar balik ketika didapati oleh petugas.

"Warga di luar Jawa Barat mohon dibalikkanankan dulu. Tanpa mengurangi rasa hormat. Karena kita sedang mengontrol kasus infeksi lokal, tapi kita punya kekhawatiran kasus impor, dari perjalanan orang-orang luar Jawa Barat yang belum diketahui sejarah perjalanannya," tuturnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement