Jumat 26 Jun 2020 20:33 WIB

Arab Saudi Catat Pemulihan Covid-19 Tertinggi

Penurunan kasus Covid-19 belum menunjukkan kurva stabil.

Rep: Zainur Mahsir Ramadhan/ Red: Ani Nursalikah
Arab Saudi Catat Pemulihan Covid-19 Tertinggi. Warga Arab Saudi berjalan-jalan di Riyadh setelah pelonggaran lockdown.
Foto: REUTERS/Ahmed Yosri
Arab Saudi Catat Pemulihan Covid-19 Tertinggi. Warga Arab Saudi berjalan-jalan di Riyadh setelah pelonggaran lockdown.

REPUBLIKA.CO.ID, JEDDAH -- Kementerian Kesehatan Arab Saudi menyebut, dalam 24 jam terakhir ada 5.085 pemulihan pasien Covid-19. Jumlah itu dinilai menjadi yang tertinggi, sehingga total pasien sembuh di Arab Saudi kini telah mencapai 117.882.

Namun demikian, meski ada jumlah peningkatan pasien sembuh itu, juru bicara Kemenkes Saudi, Mohammed Al-Abd Al-Aly mengatakan, penurunan kasus belum menunjukkan kurva stabil. Terlebih pasien baru, kata dia, jumlhanya masih berfluktuasi di beberapa wilayah seperti Riyadh, Jeddah dan beberapa lainnya.

Baca Juga

"Jumlahnya berubah setiap hari berdasarkan banyak faktor, dan kepatuhan masyarakat terhadap tindakan pencegahan adalah kontributor utama," kata Al-Abd Al-Aly seperti dikutip Arab News, Jumat (26/6).

Dia menambahkan, upaya yang dilakukan memang tidak akan langsung membuahkan hasil. Namun demikian, langkah pencegahan diharapkan tetap dilakukan secara teratur oleh masyarakat.

"Hasil dari apa yang kita lakukan hari ini akan muncul dalam beberapa pekan ke depan," ujarnya. 

Terpisah, menurut asisten wakil menteri kesehatan preventif dan konsultan penyakit menular, Abdullah Asiri, pada mayoritas kasus sembuh juga tidak ada bukti Covid-19 dapat menyebabkan kerusakan paru-paru permanen. Sebaliknya, menurut dia sebagian besar orang yang sembuh tidak menunjukkan adanya gejala infeksi paru-paru.

"Namun, beberapa pasien menderita pneumonia, dan kebanyakan dari mereka adalah kasus yang sembuh dalam empat hingga lima hari," ujar dia.

Dia menegaskan, pengaruh Covid-19 secara umum itu dimungkinkan terjadi pada paru-paru seiring ketergantungan pada ventilator. Terkait hal itu, kementerian juga menegaskan tidak ada kasus yang dikonfirmasi dari pasien yang telah sembuh. Meskipun, ungkapan itu diakui Kemenkes Arab Saudi masih terlalu dini.

Dalam 24 jam terakhir, Kerajaan Arab Saudi mencatat adanya 41 kematian baru, sehingga totalnya kini menjadi 1.428. Tak hanya itu, dari 3.372 kasus baru dalam 24 jam terakhir, meningkatkan jumlah kasus di Arab Saudi menjadi 170.639 orang. Menurut Departemen Kesehatan, di antara jumlah tersebut ada 51.325 kasus aktif, dan 2.206 di antaranya dalam kondisi kritis. Kasus baru itu mayoritas dilaporkan berada di Dammam dengan 333 kasus, Makkah 331 kasus dan 304 di Al-Hafouf.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement