Jumat 26 Jun 2020 15:17 WIB

Kembali Ke Mahad, Santri Askar Kauny Jalani Rapid Test

74 santri Askar Kauny yang telah mengikuti rapid test hasilnya nonreaktif

74 santri Askar Kauny yang masuk dan langsung menjalani rapid test bersama tim medis dari Rumah Sakit Ummi, Kota Bogor.
Foto: Askar Kauny
74 santri Askar Kauny yang masuk dan langsung menjalani rapid test bersama tim medis dari Rumah Sakit Ummi, Kota Bogor.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Jelang pelaksanaan kurikulum pendidikan tahun ajaran 2020-2021, para santri Askar Kauny mulai kembali ke pondok pesantrennya (mahad) di wilayah Jabodetabek. Sebelum kembali menempati mahad yang ditinggal sekitar tiga bulan, para santri ini harus menjalani rapid test di masing-masing tempat, sebagai syarat mutlak untuk tinggal di mahad.

Manajer mahad Askar Kauny, Azza Muhammad Nisfi menjelaskan, para santri yang masuk ke mahad dibagi beberapa kloter. Untuk kloter pertama, tutur Azza menjelaskan, baru 74 santri yang masuk dan langsung menjalani rapid test bersama tim medis dari Rumah Sakit Ummi, Kota Bogor.

Mahad yang sudah menjalani rapid test diantaranya Cikeas, Cibinong, Cinere, Cijulang dan Pesanggrahan, Jakarta Selatan. "Alhamdulillah semua santri yang ikut rapid test dinyatakan non-reaktif, jadi semuanya bisa masuk kembali ke mahad," ungkap Azza.

Azza menjelaskan, untuk tahap pertama, baru 40 persen santri yang masuk sejak 23 Juni lalu. Pada tahap kedua, 20 persen santri akan dipanggil pada 7 Juli nanti. Sebanyak 20 persen santri akan dipanggil tahap ketiga pada 21 Juli. Dan tahap terakhir, 20 persen santri dipanggil pada 4 Agustus mendatang.

Semua santri yang sudah di mahad, beber Azza, diingatkan untuk tetap mengikuti protokol kesehatan yang telah ditetapkan. Untuk kegiatan belajar mengajar sendiri, kata Azza, dibagi menjadi dua kategori online dan offline. "Jadi santri yang di mahad, bisa belajar secara langsung dari para pengasuh. Nah, untuk santri yang masih di rumah, bisa mengikuti pelajaran secara online lewat aplikasi," jelas Azza.

Azza mengakui, pihaknya masih terkendala anggaran untuk kembali mendatangkan santri ke mahad. Sebab, setiap santri harus menjalani rapid test terlebih dahulu sebelum dipastikan bisa masuk ke mahad. "Kami masih belum menentukan langkah selanjutnya, karena belum tahu tahap kedua dan selanjutnya apakah anggarannya masih ada," ungkap Azza.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement