Jumat 26 Jun 2020 14:34 WIB

Menperin Apresiasi Ketangguhan Industri Alat Medis

Industri tidak hanya mampu memenuhi konsumsi lokal, tapi juga permintaan global.

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Fuji Pratiwi
Pekerja menyelesaikan pembuatan Alat Pelindung Diri (APD) kesehatan di Desa Ploso Geneng, Kabupaten Jombang, Jawa Timur (illustrasi). Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyatakan, pelaku industri di dalam negeri masih punya semangat menghadapi tantangan akibat pandemi Covid-19 dan gejolak perekonomian global.
Foto: SYAIFUL ARIF/ANTARA FOTO
Pekerja menyelesaikan pembuatan Alat Pelindung Diri (APD) kesehatan di Desa Ploso Geneng, Kabupaten Jombang, Jawa Timur (illustrasi). Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyatakan, pelaku industri di dalam negeri masih punya semangat menghadapi tantangan akibat pandemi Covid-19 dan gejolak perekonomian global.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyatakan, pelaku industri di dalam negeri masih punya semangat menghadapi tantangan akibat pandemi Covid-19 dan gejolak perekonomian global. Ini terlihat dari sektor industri yang akan mewujudkan kemandirian Indonesia dalam menanggulangi penyakit, seperti industri peralatan medis dan barang habis pakai (medical devices and consumables).

Industri tersebut, kata Agus, memiliki potensi besar. Indonesia memiliki kapasitas produksi mencapai 3 juta unit masker N95 dan sebanyak 4,7 miliar unit masker bedah per tahun. Kapasitas itu diproyeksi mampu memenuhi konsumsi domestik sebesar 172,2 juta per tahun.

Baca Juga

Industri nasional juga telah mampu memproduksi hingga 648 juta produk hazmat. Demi memenuhi konsumsi domestik tahunan yang diperkirakan mencapai 11,3 juta unit.

Artinya, industri medis dan barang habis pakai nasional tidak hanya mampu memenuhi konsumsi lokal, tetapi juga dapat memenuhi permintaan pasar dunia.

"Kondisi ini melengkapi kemampuan kita yang sudah dapat memenuhi permintaan domestik masker kain dan surgical gown," ujar Agus melalui siaran pers yang diterima Republika pada Jumat (26/6).

Beberapa produk hazmat produksi dalam negeri telah lulus uji skala internasional. Pada industri ventilator, saat ini perusahaan lokal sedang menyiapkan produksi masal alat bantu pernapasan tipe darurat pada pertengahan Juli 2020. Lalu produksi ventilator tipe ICU akan dilakukan pada akhir Juli 2020.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement