Jumat 26 Jun 2020 12:00 WIB

Dorong Kredit, BTN Terima Rp 5 Triliun dari Pemerintah

BTN dorong ekspansi KPR subsidi dan nonsubsidi.

Rep: Novita Intan/ Red: Friska Yolandha
Dirut Bank BTN Pahala N. Mansury. PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk berupaya memaksimalkan ekspansi sektor pembiayaan perumahan hingga tiga kali lipat. Langkah ini sebagai bentuk dukungan pemerintah terkait penempatan uang negara ke Himpunan Bank Milik Negara (Himbara).
Foto: Prayogi/Republika
Dirut Bank BTN Pahala N. Mansury. PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk berupaya memaksimalkan ekspansi sektor pembiayaan perumahan hingga tiga kali lipat. Langkah ini sebagai bentuk dukungan pemerintah terkait penempatan uang negara ke Himpunan Bank Milik Negara (Himbara).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk berupaya memaksimalkan ekspansi sektor pembiayaan perumahan hingga tiga kali lipat. Langkah ini sebagai bentuk dukungan pemerintah terkait penempatan uang negara ke Himpunan Bank Milik Negara (Himbara).

Direktur Utama BTN Pahala Nugraha Mansury mengatakan, sesuai dengan core business, perseroan akan memaksimalkan penggunaan dana tersebut untuk mendukung sektor perumahan. 

Baca Juga

"Penempatan dana tahap satu sekitar Rp 5 triliun dan kami berkomitmen gross ekspansi akan mencapai 3 kali dari jumlah tersebut,” ujarnya kepada Republika, Jumat (26/6).

Menurutnya, sektor Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Subsidi, KPR Nonsubsidi, dan kredit konstruksi akan menjadi motor utama dalam mendorong ekspansi tersebut. 

"Kami memiliki pengalaman panjang dan jaringan yang luas serta kuat sektor perumahan yang mendukung secara maksimal penyerapan anggaran ini," ucapnya.

Pahala melanjutkan, penempatan dana negara ini juga akan melanjutkan daftar panjang kepercayaan pemerintah kepada perseroan. Terbaru, BTN memperoleh stimulus bantuan Subsidi Selisih Bunga (SSB) untuk 146 ribu unit rumah guna mendorong pembiayaan perumahan bagi masyarakat menengah ke bawah. 

“Dari stimulus tersebut, setidaknya nilai kredit yang dapat disalurkan mencapai sekitar Rp 18 triliun - Rp 20 triliun hingga akhir tahun nanti,” ucapnya.

Perseroan pun berupaya membantu pemerintah memulihkan kondisi perekonomian nasional. Salah satunya membangun sektor perumahan sekitar 170 industri turunan yang ikut bergeliat. 

"Mulai dari industri bahan bangunan, kebutuhan rumah tangga, hingga peralatan elektronik akan bergeliat karena terbangunnya sektor perumahan,” katanya.

Tercatat dana Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) hingga 16 Juni 2020 telah menyalurkan sebanyak 44.193 unit rumah senilai Rp 4,45 triliun. Rinciannya, sebanyak 38.177 unit rumah disalurkan melalui BTN Konvensional senilai Rp 3,86 triliun dan sisanya sebanyak 6.016 unit rumah atau setara kredit senilai Rp 585 miliar disalurkan oleh BTN Syariah. 

“Kami akan terus mendukung program pemerintah dalam pembiayaan perumahan untuk masyarakat berpenghasilan rendah, termasuk masa pandemi Covid-19,” ucapnya.

Ke depan, BTN berkomitmen terus berinovasi melanjutkan visi dan misi pemerintah untuk dapat menyediakan rumah yang terjangkau serta berkualitas bagi masyarakat Indonesia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement