Jumat 26 Jun 2020 09:53 WIB

Cerita-Cerita Unik Astronaut Saat Buang Air di Ruang Angkasa

NASA menggelar kompetisi untuk desain toilet ruang angkasa.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Dwi Murdaningsih
Astronaut di ruang angkasa.
Foto: space
Astronaut di ruang angkasa.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Dalam beberapa tahun ke depan, Badan Antariksa AS (NASA) berencana untuk kembali ke bulan. NASA sudah menentukan roket mana, kapsul amna yang akan dipakai dan bagaimana mereka dapat mendarat di permukaan bulan.

Tapi ada satu misteri kritis yang masih harus dipecahkan NASA: Bagaimana mereka akan buang air besar? Tournament Labs dan Program Sistem Pendaratan Manusia NASA telah bermitra dengan platform mirip Kickstarter bernama HeroX untuk mensponsori kompetisi untuk merancang toilet ruang angkasa yang akan digunakan di bulan.

Baca Juga

Dilansir di Popular Mechanics, Jumat (26/6), dijelaskan bahwa para astronaut ini akan makan dan minum, dan buang air dalam gayaberat mikro dan gravitasi bulan.

"Sementara para astronaut berada di kabin dan keluar dari pakaian antariksa mereka, mereka akan membutuhkan toilet yang memiliki semua kemampuan yang sama dengan yang ada di Bumi," kata penjelasan tantangan tersebut.

Dapat membuang kotoran di ruang angkasa bukanlah prestasi kecil. Astronaut zaman Apollo terkenal membenci sistem toilet mereka.

Apollo Fecal Containment Device pada dasarnya hanyalah kantong plastik yang diikat kru ke pantat mereka. Begitu mereka menyimpan kotoran mereka, tas-tas itu disimpan di pesawat ruang angkasa atau ditinggalkan di permukaan bulan.

Pada satu misi, kotoran ini melarikan diri. Selama misi Apollo 10 pada 1969, komandan Tom Stafford harus dengan cepat menangani situasi yang tidak menyenangkan.

"Beri aku serbet cepat. Ada kotoran yang mengambang di udara." katanya.

Selama misi Space Shuttle pertama pada tahun 1981, para astronaut harus membuka sumbat toilet bau, membuat pemandangan berantakan. Urin beku yang keluar dari stasiun ruang angkasa Mir Rusia merusak panel surya stasiun dari waktu ke waktu, mengurangi efektivitasnya sekitar 40 persen.

Untungnya, selama bertahun-tahun, NASA dan agensi antariksa lainnya telah mendapatkan penanganan yang lebih baik pada buang air kecil dan besar. Di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS), urin dikirim melalui jaringan selang dan akhirnya didaur ulang menjadi air minum.

Kotoran yang dikumpulkan di ISS disedot ke dalam tabung, yang kemudian ditembakkan kembali ke Bumi. Jangan khawatir, kotoran itu terbakar di atmosfer.

Sekarang saatnya untuk toilet generasi baru. NASA sudah bekerja pada desain toilet baru untuk ISS, yang disebut "Sistem Manajemen Pembuang Universal. Lembaga  tersebut membutuhkan bantuan untuk merancang toilet bulan berikutnya.

Ada beberapa spesifikasi desain dan kinerja yang harus dipenuhi sebelum NASA dapat melepaskan toilet baru di bulan:

- Harus dapat menampung limbah dari dua astronot selama setidaknya 14 hari.

- Harus bekerja dalam gravitasi mikro dan gravitasi bulan.

 Tidak dapat menggunakan daya lebih dari 70 Watt.

- Tidak bau

- Harus menampung semua jenis limbah termasuk urin, tinja, muntah, diare, dan darah menstruasi.

"Poin ini akan diberikan pada desain yang dapat menangka muntahan tanpa mengharuskan anggota kru untuk meletakkan kepalanya di toilet." kata NASA.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement