Jumat 26 Jun 2020 07:46 WIB

Wali Kota Malang Beri Saran Pelaksanaan UTBK Saat Pendemi

Masuknya para peserta UTBK dari luar Kota Malang harus menjadi perhatian

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Esthi Maharani
Pemerintah Kota (Pemkot) Malang belum memutuskan akan menerapkan kehidupan dengan normalitas baru (new normal). Tampak Wali Kota Malang, Sutiaji saat melaksanakan kegiatan apel di Balai Kota Malang, Senin (15/6).
Foto: Humas Pemkot Malang
Pemerintah Kota (Pemkot) Malang belum memutuskan akan menerapkan kehidupan dengan normalitas baru (new normal). Tampak Wali Kota Malang, Sutiaji saat melaksanakan kegiatan apel di Balai Kota Malang, Senin (15/6).

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Wali Kota Malang, Sutiaji memberikan sejumlah saran kepada perguruan tinggi saat pelaksanaan Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) melalui skema Ujian Tertulis Berbasis Komputer (UTBK). Hal ini diungkapkan mengingat pelaksanaan tersebut hanya tinggal menghitung beberapa waktu.

Sutiaji mengatakan, masuknya para peserta UTBK dari luar Kota Malang harus menjadi perhatian. Situasi yang mengkhawatirkan ini dapat menimbulkan klaster Covid-19 baru. "(Ini) mengharuskan gugus tugas di masing-masing universitas untuk tetap waspada," kata Sutiaji di Balai Kota Malang, Kamis (25/6).

Jika UTBK harus dilakukan secara tatap muka, maka masing-masing rektor diharapkan hanya mengutamakan wilayah Malang Raya. Artinya, peserta di luar Malang Raya bisa mengikuti UTBK di wilayah domisili.

Selain itu, Sutiaji mengingatkan kemungkinan terjadinya penumpukan massa. Kondisi tersebut harus diatasi mengingat pengalaman tes seleksi di tahun-tahun sebelumnya. Saat itu, setiap calon Mahasiswa Baru (Maba) biasanya akan melakukan survei lokasi sehari sebelumnya.

Selanjutnya, kampus harus mengupayakan lokasinya steril dari Pedagang Kaki Lima (PKL). Upaya ini penting karena pedagang biasanya akan bergerombol memasuki area universitas saat proses seleksi berlangsung. "Saya minta betul-betul diperhatikan, meskipun kampusnya besar pasti nanti terjadi kerumunan," ucapnya.

Kampus yang akan mengikuti UTBK SBMPTN di Kota Malang, yakni Universitas Brawijaya (UB) dan Universitas Negeri Malang (UM). Universitas Brawijaya Malang akan melaksanakan UTBK dengan total peserta 19.000. Rinciannya, 90 persen wilayah Malang Raya dan Jawa Timur serta 10 persen luar provinsi.

Proses seleksi akan dilakukan dalam dua tahap. Tahap pertama dilaksanakan dari 5 sampai 9 Juli 2020 lalu tahap berikutnya dari 20 hingga 26 Juli 2020. Tahap pertama khusus diprioritaskan untuk warga di Malang Raya sekitar 5.200 calon Maba.

Sementara untuk Universitas Negeri Malang, proses UTBK juga akan dilaksanakan dengan dua tahap. Namun waktu pelaksanaannya lebih singkat, yakni tahap pertama pada 5 sampai 7 Juli 2020. Selanjutnya, tahap dua pada 7 hingga 9 Juli 2020.

Tercatat terdapat 12.414 peserta yang sudah mendaftar. Dari jumlah ini, 45 persennya dari wilayah Malang Raya dan 45 persen lainnya dari luar daerah tersebut. Selanjutnya, 10 persen peserta terdata berdomisili di luar Jawa Timur.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement