Kamis 25 Jun 2020 17:06 WIB

Muhammadiyah Ajak Masyarakat Alihkan Kurban Bantu Terdampak

Jika mau menyembelih hewan kurban dianjurkan tidak menumpuk di satu daerah.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Muhammad Hafil
Muhammadiyah Ajak Masyarakat Alihkan Kurban Bantu Terdampak. Foto: Sapi limosin menjadi kurban di Hari Raya Idul Adha (ilustrasi).
Foto: Republika/Halimatus Sa'diyah
Muhammadiyah Ajak Masyarakat Alihkan Kurban Bantu Terdampak. Foto: Sapi limosin menjadi kurban di Hari Raya Idul Adha (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Idul Adha 1441 H akan berbeda dari tahun-tahun lalu. Pasalnya, tahun ini Idul Adha dirayakan di tengah-tengah pandemi Covid-19 yang masih melanda tidak cuma di Indonesia, tapi hampir di seluruh negara-negara dunia.

Sekretaris PP Muhammadiyah, Dr Agung Danarto mengatakan, Muhammadiyah akan mengajak umat Islam mengalihkan target kurbannya tahun ini. Yaitu, fokus kepada korban-korban terdampak Covid-19 baik secara sosial maupun ekonomi.

Baca Juga

Hal itu sudah berdasarkan kajian yang dilakukan ulama-ulama Muhammadiyah. Imbauan seperti itu sendiri sudah beberapa kali dilakukan Muhammadiyah, misalnya ketika terjadi bencana meletusnya Gunung Merapi dan Gempa Yogya.

"Muhammadiyah mengimbau kepada umat Islam yang akan berkurban agar mengalihkan kurbannya kepada bantuan untuk dhuafa yang terdampak," kata Agung di Kantor PP Muhammadiyah Yogyakarta, Rabu (24/6).

Terlebih, ia menilai, tahun ini musibahnya lebih luas dari bencana-bencana tahun sebelumnya. Yang mana, dialami dan dirasakan dampaknya tidak cuma masyarakat Indonesia, tapi diderita hampir seluruh masyarakat dunia.

Agung mengingatkan, pandemi Covid-19 yang tejadi sudah menambah jumlah kaum dhuafa. Sehingga, dilihat dari segi kemaslahatan ibadah penyembelihan hewan kurban yang merupakan sunnah muakadah bisa dialihkan untuk membantu dhuafa.

"Bukan berarti Muhammadiyah menutup pintu mereka yang mau berkurban, tidak berarti Muhammadiyah melarang mereka yang mau melakukan penyembelihan hewan kurban, Muhammadiyah tetap membuka peluang cuma ada beberapa hal yang harus dipahami sohibul kurban," ujar Agung.

Pertama, memerhatikan imbauan kalau disumbangkan dalam bentuk lain daripada hewan kurban lebih utama dan pahalanya insya Allah tidak kalah. Kedua, jika mau menyembelih kurban dianjurkan agar tidak menumpuk di satu daerah saja.

Apalagi, di satu wilayah tertentu yang barang kali umat Islamnya mayoritas dan orang-orang berpunya. Agung menyarankan, hewan kurban barang kali bisa dialihkan dan disalurkan ke daerah-daerah lain seperti melalui Lazismu.

"Entah Lazismu menyalurkan ke daerah lain pada waktu itu juga, atau diolah dalam bentuk daging kaleng dan sebagainya," kata Agung.

Bahkan, ia menambahkan, Muhammadiyah mengimbau bagi umat Islam yang berpunya agar berkurban dan mengeluarkan dana membantu terdampak. Agung menegaskan, ini semua didasari keyakinan berdasarkan kajian-kajian Alquran dan sunnah. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement