Kamis 25 Jun 2020 13:34 WIB

Perluas Pasar Asia Tenggara, Tencent Caplok Iflix

Tencent memiliki 110 juta pelanggan berbayar pada akhir Maret.

Perusahaan teknologi asal Cina, Tencent.
Perusahaan teknologi asal Cina, Tencent.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Raksasa teknologi asal China, Tencent, mengatakan telah membeli konten, teknologi dan sumber daya platform konten video streaming Malaysia, Iflix. Tencent ingin memperkuat kehadirannya di Asia Tenggara.

Reuters melaporkan, Tencent mengatakan bahwa konten internasional, lokal dan orginal Iflix akan memungkinkannya memperluas jangkauan layanan streaming video di luar negaranya. Sebelumnya, Tencent telah meluncurkan WeTV  di Thailand pada 2019.

Baca Juga

Juru bicara Tencent menolak mengungkap besaran kesepakatan itu. Sementara, media hiburan AS, Variety, mengutip orang-orang yang mengetahui hal tersebut mengatakan bahwa kesepakatan itu bernilai beberapa puluh juta dolar AS.

Kesepakatan itu jauh lebih kecil dari nilai 1 miliar dolar AS yang dicari Iflix pada 2019 ketika merencanakan listing publik di Australia.

Startup Malaysia, yang telah tumbuh lebih dari 300 juta dolar AS itu mengatakan memiliki lebih dari 25 juta pengguna aktif di Asia Tenggara. Namun, menurut sumber Reuters, Iflix telah menghadapi akumulasi kerugian yang signifikan dan kesulitan keuangan.

Pembelian ini datang sebagai bagian dari upaya Tencent untuk memanfaatkan basis pengguna yang tumbuh cepat di wilayah Asia Tenggara. Tencent Video, platform streaming Tencent di China, memiliki lebih dari 110 juta pelanggan berbayar pada akhir Maret.

WeTV akan menghadapi persaingan sengit di pasar Asia Tenggara, termasuk dengan raksasa streaming AS Netflix dan pesaing dari China, iQIYI. Reuters melaporkan pada bulan Juni bahwa Tencent sedang dalam pembicaraan awal untuk menjadi pemegang saham terbesar iQIYI. Kedua perusahaan menolak berkomentar.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement