REPUBLIKA.CO.ID, BRUSSELS - Komite anggaran Parlemen Eropa menyetujui proposal untuk mendukung pendanaan bantuan bagi pengungsi suriah di Turki, Rabu (24/6) waktu setempat. Proposal tersebut meloloskan dana tambahan senilai 545 juta dolar AS untuk Turki

Pada 3 Juni, Komisi Eropa mengusulkan untuk menambahkan bantuan kemanusiaan bagi para pengungsi dan masyarakat tuan rumah negara dalam menanggapi krisis Suriah. Total dana yang diajukan yakni 658 juta dolar AS.

Dilansir Anadolu Agency, menurut rencana yang disetujui oleh komite anggaran, sebanyak 113 juta dolar AS akan dialokasikan ke Yordania dan Lebanon. Sementara Turki menerima sisanya atau sekitar 545 juta dolar AS.

Jika pleno Parlemen Eropa dan negara-negara anggota Uni Eropa menyetujui proposal tersebut, margin yang tidak terisi dari anggaran Uni Eropa 2020 akan membiayai bantuan tersebut. Transfer 485 juta euro akan memperpanjang fungsi dua program yang didirikan di Turki sampai akhir tahun depan.

Program The Emergency Social Safety Net menyediakan bantuan keuangan bulanan untuk lebih dari 1,7 juta pengungsi. Sementara bantuan lain, yakni Bantuan Tunai Bersyarat, membantu lebih dari 600 ribu anak-anak pengungsi untuk bersekolah.

Program-program ini telah berjalan sebagai bagian dari kesepakatan Uni Eropa-Turki 2016, yang dimaksudkan untuk menghentikan arus pengungsi yang tidak teratur dan meningkatkan kondisi pengungsi Suriah di Turki. Uni Eropa telah menjanjikan bantuan 6,5 miliar dolar AS untuk para pengungsi.

Menurut data terbaru dari Uni Eropa, semua dana operasional telah berkomitmen. Senilai 5,3 miliar dolar AS sudah dikontrak dan 3,8 miliar dolar AS dicairkan.

Uni Eropa berjanji akan membayar 4,5 miliar dolar AS pada tahun 2020, sedangkan jumlah penuh 6 miliar euro diharapkan akan dibayar pada tahun 2025. Turki adalah negara tuan rumah terbesar bagi para pengungsi Suriah dan memberikan perlindungan internasional kepada empat juta orang yang melarikan diri dari negara tetangga.

https://www.aa.com.tr/en/europe/eu-committee-approves-545m-for-refugees-in-turkey/1889026

Ikuti Whatsapp Channel Republika