Kamis 25 Jun 2020 04:57 WIB

Ingin Tahu Hamba Saleh atau Tidak? Lihat Saat Dia Meninggal

Di antara salah satu tanda kesalehan hamba adalah saat meninggal dunia.

Di antara salah satu tanda kesalehan hamba selama di dunia adalah saat mati. Ilusrasi ibadah.
Foto: Antara//Adeng Bustomi
Di antara salah satu tanda kesalehan hamba selama di dunia adalah saat mati. Ilusrasi ibadah.

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh, KH Hasan Basri Tanjung

Paling tidak, pertanda kesalehan seseorang dapat terlihat dalam dua hal, yakni ketika ia ditimpa derita (sakit) dan kematian. Pada saat sakit, banyak orang yang menjenguk dan mendoakan untuk kesembuhannya. Kala ia wafat, berduyun-duyun orang mensholatkan dan menghantar jenazahnya ke liang kubur.

Tentu saja kita berdoa dan berikhtiar agar menjadi orang saleh, sebagaimana doa Nabi Sulaiman AS: وَأَدْخِلْنِي بِرَحْمَتِكَ فِي عِبَادِكَ الصَّالِحِينَ "Yaa Allah, masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba- Mu yang saleh." (QS 27:19).

Pekan lalu, saya menjenguk Abanganda Ustadz Muhammad Arifin Ilham di RSCM Jakarta. Masya Allah, orang-orang yang menjenguk tiada henti dari berbagai lapisan masyarakat hingga petinggi negeri ini. Oleh karena banyaknya pembesuk, doa bersama pun digelar di selasar ruangan. Untuk mendapatkan perawatan yang lebih baik, beliau diterbangkan ke Penang, Malaysia.

Sungguh menakjubkan, doa untuk kesembuhan pemimpin Majelis az-Zikra itu mengalir deras dari berbagai penjuru daerah hingga dunia maya. Laman media sosial pun dipenuhi untaian doa dan ucapan "aamiin" yang tulus. Begitu pun dalam khutbah Jumat, para khatib mengajak jamaah mendoakan beliau. Tak luput, Ananda Ihza Tanjung yang sebelum berangkat ke al-Azhar, Kairo, sebulan lalu sempat diberi petuah khusus oleh beliau dan mengajak teman-temannya berdoa untuk sosok nan tawadhu ini.

Momen yang mengharukan tampak pada hari Ahad lalu, ketika ribuan jamaah, ulama, dan habaib bersimpuh di Masjid Istiqlal, Jakarta, dalam "Zikir dan Doa Cinta untuk Ustaz Arifin Ilham". Lantunan dzikir dan doa pun memenuhi jagat raya dan menggetarkan Arsy Allah SWT. Ketulusan mereka yang mencintainya hanya memohon kesembuhan untuk guru mulia.

Lalu, adakah Allah SWT Yang Maha Menyembuhkan akan menjawab doa kita? Sejatinya, Allah SWT yang menurunkan segala penyakit dan Dia pula yang memberi obat penawarnya. Alquran diturunkan pun sebagai obat penyembuh, rahmat, dan tuntunan hidup manusia (QS 10:57, 17:82, dan 41:44).

Nabi Ibrahim AS berdoa: وَإِذَا مَرِضْتُ فَهُوَ يَشْفِينِ "Jika aku sakit, Dia-lah yang menyembuhkan." (QS 26:80). Artinya, setiap penyakit pasti ada obatnya (HR Bukhari). Ketika ikhtiar maksimal, para ahli medis terbaik berkolaborasi dengan mujahadah spritual, kita hanya tinggal melakukan satu hal, yakni tawakkal 'alallah laa hawla wa laa quwwata illa billah (berserah diri sepenuhnya kepada Allah sebab tiada daya apa pun kecuali hanya kekuatan-Nya).

Rasulullah SAW juga pernah sakit panas yang sangat. Istri dan sahabat pun berdoa dan memberi obat untuk kesembuhannya. Bahkan, suatu hari Jibril sempat datang menjenguk dan mendoakan (HR Muslim). Begitu juga, kita telah panjatkan doa dari Nabi SAW:

 

اللَّهُمَّ رَبَّ النَّاسِ أَذْهِبِ الْبَأْسَ وَاشْفِه وأَنْتَ الشَّافِي لاَ شِفَآءَ إِلاَّ شِفَاؤُكَ شِفَاءً لاَ يُغَادِرُ سَقَمًا

"Allahumma rabbannas, adzhibil ba`sa, wasyfihi, isyfii antasyyafii laa syifaa`a illa syifaa`uka, syifaa`an laa yughadir saqaman." (HR Muttafaq 'Alaih). Yakinlah, dengan qudrah dan iradah-Nya, segalanya bisa terjadi.

Kabar terkini, kondisi kesehatan beliau makin membaik. Alhamdulillah, terima kasih Yaa Allah, Engkau telah perkenankan doa kami. Negeri ini sangat membutuhkan dan menantikan kembalinya sosok pencinta dzikir dan yatim dhuafa yang selalu menebarkan dakwah Islam damai di tengah setiap keresahan, insya Allah aamiin. Allahu a'lam bish-shawab.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement