Rabu 24 Jun 2020 23:27 WIB

Hasil Rapid Test Puluhan Pegawai Hotel di Puncak Nonreaktif

hasil rapid test nonreaktif dinilai jadi modal perhotelan di Puncak hadapi New Normal

Petugas medis mengambil sampel darah wisatawan saat rapid test di kawasan wisata Puncak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (20/6/2020). Rapid test yang digelar atas kerja sama Pemkab Bogor dan Pemprov Jawa Barat dilakukan secara acak sebagai langkah antisipasi potensi penyebaran COVID-19 dari wisatawan, terutama yang datang dari luar Bogor, seperti Jakarta dan Depok.
Foto: Antara/Yulius Satria Wijaya
Petugas medis mengambil sampel darah wisatawan saat rapid test di kawasan wisata Puncak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (20/6/2020). Rapid test yang digelar atas kerja sama Pemkab Bogor dan Pemprov Jawa Barat dilakukan secara acak sebagai langkah antisipasi potensi penyebaran COVID-19 dari wisatawan, terutama yang datang dari luar Bogor, seperti Jakarta dan Depok.

REPUBLIKA.CO.ID, MEGAMENDUNG -- Hasil tes cepat atau "rapid test" COVID-19 secara massal terhadap puluhan pegawai hotel di Kawasan Puncak Kabupaten Bogor Jawa Barat nihil reaktif.

"Hasil nonreaktif rapid test hari ini yang kami lakukan secara random atau uji petik pegawai setiap hotel dan pelaksanaan protokol kesehatan," ungkap Sekretaris Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Bogor, Nawawi usai pelaksanaan rapid test di Hotel Accram Kawasan Puncak, Megamendung Kabupaten Bogor, Rabu (24/6).

Meski begitu, menurutnya akan ada pemeriksaan susulan, dengan mekanisme yang sama, yakni memilih setiap pegawai hotel dan restoran di Kawasan Puncak secara random.

Pemilik Hotel Rizen Premiere di Kecamatan Cisarua Kabupaten Bogor itu, dengan hasil tahap awal yang menyatakan semua peserta nihil reaktif "rapid test", menjadi semangat bagi PHRI menyambut normal baru khususnya di Kawasan Puncak.

"Kemarin kunjungan (hotel) sedikit, bahkan nol, sampai pemasukan tidak bisa menutupi biaya operasional. Semoga dengan normal baru kondisi keuangan hotel-hotel maupun restoran yang ada di Kawasan Puncak bisa pulih kembali," tuturnya.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Bogor, Mulyadi menyebutkan bahwa rapid test massal merupakan langkah antisipasi dini pencegahan penularan COVID-19 di wilayah selatan Kabupaten Bogor, mengingat Jalur Puncak mulai dipadati wisatawan, meski masih dalam situasi pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

Di samping itu, tim monitoring dan evaluasi dari Disbudpar Kabupaten Bogor sudah melaporkan ke Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Bogor hasil peninjauan ke beberapa titik pusat keramaian di Jalur Puncak.

"Sudah kita laporkan sebagai bahan evaluasi penerapan PSBB proporsional, nanti yang umumkan dari tim gugus tugas," ujar Mulyadi. (KR-MFS).

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement