Rabu 24 Jun 2020 22:47 WIB

Sandiaga Uno Dorong Guru Menjadi Teacherpreneur

Hal itu diperlukan agar mewujudkan generasi emas yang mandiri dan berjiwa sosial.

Rep: Rizkyan Adiyudha/ Red: Andi Nur Aminah
Sandiaga Uno
Foto: Republika/Afrizal Rosikhul Ilmi
Sandiaga Uno

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan wakil gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mendorong anak diajarkan untuk berwirausaha atau entrepreneur sejak usia dini. Menurutnya, hal itu diperlukan agar mewujudkan generasi emas yang mandiri dan berjiwa sosial serta solutif. "Untuk mewujudkan hal itu maka dibutuhkan guru atau pendidik yang juga berjiwa entrepreneur atau yang dia sebut teacherpreneurship," kata Sandiaga dalam keterangan, Rabu (24/6).

Dia mengatakan, hal tersebut diperlukan guna memastikan proses belajar-mengajar di anak-anak usia dini itu sudah memasukan konsep teacherpreneurship. Lanjutnya, konsep teacherpreneurship ini adalah ide di mana para guru mampu memberikan materi-materi terbaik dan berkualitas namun juga memiliki waktu luang untuk bisa menginkubasi ide dari anak-anak didik.

Baca Juga

"Kita harus mendorong jiwa kepemimpinan dalam setiap materi yang diberikan bahwa anak-anak kita ini akan menjadi generasi yang membawa Indonesia ke arah lebih baik lagi,” katanya.

Mantan ketua umum himpunan pengusaha muda Indonesia (HIPMI) ini mengatakan, konsep itu sekaligus akan memastikan lapangan kerja yang berkualitas diisi oleh putra dan putri bangsa, bukan untuk tenaga kerja asing. Dia mengatakan, sebenarnya para guru sudah menjadi techerpreneurs dengan mengubah mindset peserta didik agar mereka memiliki jiwa kepemimpinan, kreativitas dan wirausaha.

"Jadi kita harus dorong leadership dalam materi yang kita berikan bahwa anak-anak kita ini akan menjadi leaders, mereka harus menjadi bagian daripada masa depan kita ini," katanya.

Meski mendorong guru menjadi Teacherpreneurship namun dia mengingatkan agar para guru dalam mengajar peserta didik memasukan nilai-nilai kearifan lokal atau adat budaya milik bangsa. Dia mengatakan, para guru harus menulis kurikulum berdasarkan cultural agility atau kearifan lokal, meneliti filosofi pendidikan bangsa kita gotong royong, saling peduli.

Dia menyontohkan, saat ini Indonesia tengah menghadapi pandemi Covid-19 ini, peserta didik harus diajarkan berempati kepada sesama. Dia mengimbau agar jangan sampai ada tetatanga kita yang tidak tersentuh bantuan. "Nah, ini mendidik anak-anak kita dan mendidik guru guru lain juga sebagai techerpreneurs dan ini adalah acara kita untuk mereformasi kebijakan pendidikan yang formal,” ujar Sandiaga.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement