REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga pemasyarakatan (lapas) dan rumah tahanan (rutan) dalam waktu dekat ini, kembali menerima tahanan yang sudah inkrah maupun titipan kejaksaan. Persiapan mulai dilakukan sekarang, di semua tempat dalam menyambut kenormalan baru (new normal).
Direktur Jenderal Pemasyarakatan (Dirjen PAS) Kementerian Hukum dan HAM, Reinhard Silitonga, mengatakan, menjelang pelaksanaan titipan tahanan, pihaknya terus melakukan persiapan. Pada tahap awal, dilakukan pemeriksaan lapas dan rutan kembali setelah vakum hampir tiga bulan ini. "Makanya hari ini kami cek bagaimana kesiapan itu menjelang new normal," katanya di Jakarta, Rabu (24/6).
Reinhard mengatakan, pihaknya juga memberikan surat edaran kepada kepala lapas dan rutan untuk persiapan penerimaan tahanan baru. Di mana mereka harus sudah siap untuk menerima tahanan yang sudah inkrah dan juga tahanan yang masuk dalam register A3 atau yang dipindah menjadi narapidana.
"Oleh karena itu nanti kita akan ikuti perkembangan berikutnya kita evaluasi tentang penerimaan tahanan dari register A3," ujarnya.
Dalam persiapan itu, Reinhard mengapresiasi Lapas Narkotika Klas IIA Cipinang yang mempersiapkan segala hal dengan baik. Atas capaian itu, ia meminta kepada lapas maupun rutan lain di Indonesia mencontoh apa yang dilakukan Lapas Cipinang.
Menurut Reinhard, persiapan yang dilakukan Lapas Cipinang sangat terlihat setelah ia melakukan pengecekan ke beberapa lokasi setiap sudut lapas. "Ini adalah hal yang baik yang dilakukan oleh kalapas dalam rangka persiapan new normal yang kita hadapi ini," ujarnya.
Sementara Kepala Lapas Klas IIA Cipinang, Oga Darmawan, mengaku, untuk mendukung berlangsungnya kenormalan baru, pihaknya sudah menyiapkan aplikasi khusus bagi keluarga tahanan. Dengan menyiapkan aplikasi 'Lapas Narkotika Cipinang', diharapkan bisa mempermudah warga yang ingin berkunjung menemui tahanan. "Layanan ini untuk memudahkan keluarga warga binaan pemasyarakatan," tuturnya.
Oga menambahkan, nantinya keluarga bisa mendaftar untuk berkunjung ke lapas cukup dari rumah. Dengan begitu, keluarga dengan mudahnya menjadwalkan diri untuk menengok kerabatannya yang sedang menjalani masa hukuman. "Jadi tak perlu repot-repot lagi datang dan mengantre, cukup download aplikasi, dan tinggal tentukan kapan akan membesuk keluarga," kata Oga.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
