REPUBLIKA.CO.ID, SIDOARJO -- Pandemi covid 19 berdampak banyak pada pendapatan guru ngaji dan ojol. Pendapatan pengendara ojol bisa yang tadinya berkisar Rp250.000,- hingga Rp300.000,- per hari kini hanya tinggal Rp50.000,- per hari.
Begitupun guru ngaji. Pendapatan guru ngaji nyaris tidak ada sejak adanya pandemi virus covid 19. Hal itu terjadi lantaran adanya penutupan masjid-masjid dan himbauan untuk tidak berkumpul di tempat-tempat ibadah.
Dompet Al-Qur’an Indonesia (DQ) yang bekerjasama dengan kitabisa berupaya untuk meringankan beban hidup yang dirasakan para pengendara ojol dan guru ngaji dengan memberikan bantuan ratusan paket sembako.
Pemberian bantuan dilakukan secara simbolis di beberapa titik di Surabaya dan Sidoarjo.
Sisnawati, salah satu pengendara ojol asal Pagesangan Surabaya mengucapkap banyak terima kasih pada DQ dan kitabisa yang telah membantu kehidupan mereka. Ia berharap pandemi covid 19 bisa segera berakhir hingga kehidupannya bisa kembali normal.
Ita, salah satu ustazah yang mewakili guru ngaji juga merasa sangat bersyukur dengan adanya bantuan paket sembako. “Saya ucapkan banyak terima kasih pada DQ, kitabisa, dan segenap dermawan yang telah membantu meringankan beban hidup guru - guru ngaji. Semoga kebaikan hati para dermawan akan diberi balasan berkali-kali lipat oleh Allah,” ungkap Ita
Warang Agung sekalu manajer penghimpunan dan pemberdayaan Dompet Al-Qur’an Indonesia (DQ) berharap bantuan paket sembako ini bisa sedikit meringankan beban hidup para pengendara ojol dan guru ngaji.
“Semoga para pengendara ojol dan guru ngaji diberikan kekuatan oleh Allah untuk bertahan dari pandemi covid 19 ini. Semoga sedikit bantuan dari DQ dan kitabisa bisa membantu para pengendara ojol dan guru ngaji untuk bertahan dari ganasnya efek covid 19,” Pungkas Warng Agung.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
