REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) mengatakan pemanfaatan dana Penyertaan Modal Negara (PMN) untuk pembangunan proyek Kawasan Ekonomi Kreatif (KEK) Mandalika akan berdampak positif bagi peningkatan perekonomian masyarakat setempat. Khususnya di tengah pandemi Covid-19. 

"Mandalika adalah sentral pariwisata, sehingga sangat terdampak sekali di tengah pandemi Covid-19," kata Direktur Utama ITDC Abdulbar M. Mansoer, saat menghadiri Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi VI DPR RI, di Jakarta, Rabu (24/6). 

Pandemi Covid-19 telah membuat puluhan hotel dan vila di Mandalika dan sekitar 800 pekerja dirumahkan. Dengan pembangunan KEK Mandalika, Abdulbar mengatakan, banyak jumlah tenaga kerja yang bisa terserap dari warga lokal. Untuk kebutuhan konstruksi, pembangunan KEK Mandalika setidaknya memerlukan 300 pekerja. 

Penyelesain proyek KEK Mandalika juga akan berdampak terhadap peningkatkan okupansi hotel dan vila. Di sisi lain, konsumsi makanan dan minuman hotel serta vila akan ikut naik sehingga pengelola akan membutuhkan lebih banyak tenaga kerja. 

Selanjutnya sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di kawasan Mandalika akan kembali hidup karena meningkatnya jumlah kunjungan di sana. Setidaknya sebanyak 303 pemilik kios di Bazar Mandalika bisa mendapatkan manfaat ekonomi. 

Untuk manfaat jangka panjang, lanjut Abdulbar, KEK Mandalika bisa mendatangkan potensi pendapatan bagi daerah hingga Rp 7,45 triliun sampai akhir 2045 mendatang. Total pengeluaran turis domestik dan internasional ditaksir mencapai Rp 269 triliun hingga 2045. 

"Ditambah lagi potensi penyerapan tenaga kerja untuk event-event besar yang akan kami adakan di Mandalika," kata Abdulbar.

Ikuti Whatsapp Channel Republika