Rabu 24 Jun 2020 17:02 WIB

500 TKA China Masuk, Ini Pembelaan Kedubes China

Kedubes memastikan tenaga kerja asal China telah jalani tes corona.

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Teguh Firmansyah
Tenaga kerja asing (TKA) asal China bekerja di pertambangan di Konawe, Sulawesi Tenggara (ilustrasi).
Foto: Antara
Tenaga kerja asing (TKA) asal China bekerja di pertambangan di Konawe, Sulawesi Tenggara (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kedutaan Besar China untuk Indonesia memastikan, tenaga kerja asal China telah menjalani tes virus corona. Hal itu menanggapi kekhawatiran masyarakat Indonesia terhadap sejumlah tenaga kerja China yang akan masuk ke Tanah Air.

"Berbagai perusahaan China telah menyerap pengalaman sukses melawan pandemi. Maka perusahaan meminta para tenaga kerja itu menjalani tes Covid-19 sebelum berangkat. Mereka juga diminta melindungi diri sendiri selama perjalanan supaya bebas dari virus," ujar Minister-Counsellor Bidang Ekonomi dan Perdagangan dari Kedutaaan Besar China untuk Indonesia Wang Liping dalam konferensi pers virtual pada Rabu, (24/6).

Baca Juga

Ia menyebutkan, pemerintah pusat dan pemerintah daerah telah menyetujui pekerja asal China masuk ke Konawe, Sulawesi Tenggara, secara bertahap. Dalam waktu dekat, lanjutnya, kelompok pertama akan tiba di Indonesia didampingi empat staf medis. "Sebelum keberangkatan, mereka telah menjalani tes Covid-19 dan mendapat sertifikat kesehatan sesuai protokol kesehatan Indonesia," tuturnya.

Wang Liping menuturkan, kelompok pekerja yang datang kali ini merupakan tenaga di bidang teknik, berjangka waktu setengah tahun. Perusahaan China, tegas dia, bersungguh-sungguh mematuhi undang-undang dan peraturan terkait di Indonesia serta secara aktif melakukan transfer teknologi.

Perusahaan China, kata Wang Liping, melakukan pelatihan pekerjaan kepada pekerja Indonesia setiap pekan dan secara berkala mengirimkan pekerja Indonesia yang unggul ke China guna mengikuti kursus pelatihan. Maka menurutnya, masyarakat Indonesia bisa berlega hati terhadap keamanan jalur cepat.

Ia menegaskan, jika tenaga kerja China masuk, pembangunan proyek lancar dan berjalan normal, barulah para pekerja Indonesia juga bisa bekerja.  "Jadi pemulihan aliran personel (tenaga kerja) ini memiliki banyak keuntungan bagi Indonesia dalam penerapan normal baru. Ini untuk membuka kembali kegiatan ekonomi danmempercepat pemulihan ekonomi," jelasnya.

Pada era normal baru, lanjutnya, pemerintah dan perusahaan dari China maupun Indonesia menahan diri melakukan eksplorasi dan inovasi. Dengan begitu, hubungan kedua negara pun memasuki tahapan normal baru.

Seperti diketahui 500 tenaga kerja asal China akan masuk ke Konawe, Sultra secara bertahap. Masuknya tenaga kerja asal China ini menuai protes mengingat berlangsung di tengah pandemi Covid-19.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement