Rabu 24 Jun 2020 15:03 WIB

Pemicu Guru untuk Berkreasi

Pandemi merupakan momentum bagi guru untuk meningkatkan kompetensi.

Rep: Dea Alvi Soraya/ Red: Muhammad Hafil
Pemicu Guru Untuk Berkreasi. Foto: Seorang guru sedang mengajar para siswa. (ilustrasi)
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Pemicu Guru Untuk Berkreasi. Foto: Seorang guru sedang mengajar para siswa. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA—Cendikiawan Pendidikan Islam, Adian Husaini mengatakan, kurikulum darurat yang ditetapkan Kementerian Agama, memacu para guru untuk berkreasi dalam menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan efektif. Sistem pembelajaran berbasis virtual, kata Adian juga dapat mendorong para guru untuk beradaptasi dengan era digital.

Menurut dia, masa-masa pandemi ini justru merupakan momentum bagi para guru untuk meningkatkan kompetensi diri. “Pandemi ini sebenarnya mempercepat proses distruksi ke era digital. Guru dituntut merubah cara pandang mereka serta meningkatkan kreativitas dalam mengajar,” ujar Adian saat dihubungi Republika, Rabu (24/6).

Baca Juga

Berbagai platform komunikasi virtual, kata Adian harus dimanfaatkan semaksimal mungkin oleh para guru. Dia juga mengingatkan pentingnya intensitas peninjauan kegiatan siswa di luar pembelajaran. “Jadi sekarang ini sudah tersedia berbagai model komunikasi yang bisa dimanfaatkan. Tapi yang saya tekankan, guru harus intensif mencermati pelaksanaan ibadah harian siswa, jadi penanaman nilai yang didahulukan,” jelas Adian.

“Makanya disinilah harus ada perubahan cara pandang, guru tidak hanya sebagai penyampai informasi, dia harus menjadi motivator, inspirator dan menjadi teladan bagi siswanya,” sambungnya.

Menurutnya, setiap tenaga pendidikan tidak dapat menghindari efisiensi pendidikan, dimana jumlah guru akan dikurangi dan sistem pendidikan akan lebih mengandalkan teknologi. Di era ini, katanya, kompetensi dan dedikasi guru sangat diperlukan agar posisi mereka tetap aman dan tidak tergantikan. “Kompetensi dan dedikasi setiap guru sangat diperlukan agar mereka tetap eksis. Jadi guru harus berubah, berubah cara pikirnya, berubah peranannya,” pungkasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement