Rabu 24 Jun 2020 13:39 WIB

UEA Larang Total Lemak Trans pada 2023

Larangan total lemak trans akan dilakukan secara bertahap.

Rep: Mabruroh/ Red: Ani Nursalikah
UEA Larang Total Lemak Trans pada 2023. Makanan mengandung lemak trans bisa membahayakan tubuh (ilustrasi)
Foto: Verywell
UEA Larang Total Lemak Trans pada 2023. Makanan mengandung lemak trans bisa membahayakan tubuh (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, ABU DHABI -- Uni Emirat Arab (UEA) melarang penjualan minyak terhidrogenasi atau lemak trans pada 2023. Larangan total ini akan dilakukan secara bertahap.

Menteri Ekonomi UAE, Sultan bin Saeed Al Mansoori, mengatakan kepada anggota Dewan Nasional Federal (FNC) bahwa larangan penggunaan minyak trans ini dipercepat untuk mencegah pembuatan dan impor minyak terhidrogenasi. Minyak dalam bentuk lemak trans ini biasa digunakan oleh industri makanan.

Baca Juga

Dilansir dari Khaleej Times, Rabu (24/6), minyak sayur terhidrogenasi sering ditemukan di beberapa makanan olahan seperti kerupuk, kue, pai beku, makanan ringan, pizza beku, margarin stik, dan makanan panggang lainnya. Banyak produsen menggunakan lemak trans karena harganya yang murah serta dapat memperpanjang umur simpan makanan.

Lemak trans dianggap berbahaya karena dapat meningkatkan tingkat kolesterol jahat dalam tubuh seseorang. Sehingga menyebabkan penyumbatan arteri, hipertensi dan diabetes.

 

Karena itu, Al Mansoori mengatakan, pemerintah menargetkan memberlakukan larangan penuh bahkan sebelum 2023. Ia juga akan berkoordinasi dengan negara-negara anggota GCC lainnya.

Negara-negara di GCC sebelumnya menandatangani perjanjian melarang penggunaan lemak trans. Karenanya mereka akan mulai mengurangi penggunaan minyak terhidrogenasi, sehingga ditargetkan pada akhir tahun ini, konsumsi lemak trans akan turun menjadi lima persen, dan secara bertahap sampai nol.

"Ada serangkaian langkah yang sudah mulai kami terapkan untuk mengurangi dan mencegah penggunaan lemak trans, atau minyak terhidrogenasi dalam bahan makanan yang diproduksi di negara itu, setelah penerbitan peraturan teknis UEA pada 2019," kata Al Mansoori dilansir dari Khaleej Times, Rabu (24/6). 

Al Mansoori mengatakan, mereka juga telah memiliki data produsen makanan apa saja yang produknya mengandung minyak terhidrogenasi. Perusahaan-perusahaan ini sedang dipantau untuk memastikan mereka memenuhi spesifikasi yang dapat diterima sebelum 2023. 

"Sejauh ini, telah ada kepatuhan penuh di antara perusahaan manufaktur makanan," ujarnya.

Beberapa negara di dunia telah membatasi penggunaan minyak terhidrogenasi, namun masih dapat ditemukan di beberapa barang kaleng. Organisasi Kesehatan Dunia menyatakan, penghilangan lemak trans dalam makanan akan memberikan manfaat kesehatan yang sangat besar.

Anggota FNC, Al Falasi mengatakan pada 2018, jumlah orang Emirat yang menderita penyakit yang berkaitan dengan lemak trans sebanyak 6.923. Sementara orang non-Emirat dengan kondisi serupa mencapai 4.285 orang. 

https://www.khaleejtimes.com/uae/uae-eyes-total-ban-on-trans-fat-by-2023

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement