Rabu 24 Jun 2020 12:32 WIB

Pasar Gembrong Sepi karena Pedagang Hindari Tes Covid-19

Para pedagang yang menghindar akan terus dikejar hingga ikut tes Covid-19.

Seorang anak bersama orang tuanya memilih mainan yang dijual di Pasar Gembrong, Jakarta , Selasa (26/5).
Foto: Prayogi/Republika
Seorang anak bersama orang tuanya memilih mainan yang dijual di Pasar Gembrong, Jakarta , Selasa (26/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pasar Gembrong terpantau sepi aktivitas karena pedagang banyak yang memilih menutup lapak. Hal ini untuk menghindari tes cepat dan tes usap yang dilaksanakan Puskesmas Kecamatan Cempaka Putih guna mencegah penyebaran Covid-19.

Berdasarkan pantauan, banyak kios los kosong. Kios dengan rolling door pun tampak tertutup rapat. Padahal, pada hari sebelumnya pedagang beraktivitas seperti biasa, bahkan tidak menaati kebijakan aturan ganjil-genap toko.

"Kemarin dikabarin gak ada ganjil-genap pasar hari ini. Terus kayaknya info tes Covid-19 itu kesebar. Langsung deh pada milih tutup. Giliran Lebaran kemarin pada buka tuh, katanya takut hilang pelanggannya. Nah, sekarang giliran ada tes disamperin ke pasar malah pada milih kehilangan pelanggan nutup tokonya," kata Ujang, salah seorang pedagang yang tetap berjualan dan sudah mengikuti tes cepat di Pasar Gembrong, Rabu (24/6).

Kepala Puskesmas Cempaka Putih Dicky Alsadik yang hadir dalam acara pengetesan Covid-19 massal di Pasar Gembrong pun menyayangkan sikap pedagang yang menghindari pengetesan Covid-19. "Sebenarnya sudah sepakat tidak ada ganjil-genap untuk pedagang biar diperiksa swab test dulu. Tapi, malah banyak pedagang yang lebih memilih tutup," kata Dicky.

Lurah Cempaka Putih Barat, Parsono, yang juga hadir dalam pengetesan Covid-19 itu menegaskan akan terus mengejar para pedagang yang menghindar hingga akhirnya ikut dalam pengetesan. "Kita pokoknya akan panggil terus mereka. Hari ini menghindar, kita pastikan besoknya ikut pengetesan," kata Parsono.

Sebelumnya, satu pekan lalu para pedagang di Pasar Gembrong memilih untuk tidak menaati aturan ganjil-genap kios karena dianggap merugikan. Para pedagang yang menolak ganjil-genap kios itu pun rata-rata merupakan pedagang sayur-mayur di kios los.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement