Selasa 23 Jun 2020 20:23 WIB

Seniman Palestina Produksi Masker Motif Keffiyeh

Seniman membuat masker sebagai pengobat rindu akan tanah Palestina.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Reiny Dwinanda
Masker motif keffiyeh buatan seniman Palestina.
Foto: The Art Newspaper
Masker motif keffiyeh buatan seniman Palestina.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pandemi Covid-19 telah menghidupkan kembali proyek lama seniman Palestina yang menggunakan masker sebagai karya seni konseptual dan pragmatis. Proyek yang dimulai tahun 2015 itu diprakarsai oleh seniman bernama Mohammed Musallam.

Ketika seniman Gaza pertama kali memproduksi masker dengan menggabungkan desain hitam-putih mirip keffiyeh, masker itu diproduksi untuk digunakan di beberapa rumah sakit Gaza yang dikepung.

Baca Juga

Proyek tersebut mulanya disusun dalam sebuah lokakarya yang diselenggarakan di Kota Gaza oleh seniman Belgia Annelyse Devet, penggagas Disarming Design from Palestine (DDFT). DDFT adalah label desain yang fokus mengangkat dan mengembangkan desain kontemporer dari Palestina.

Produk DDFT dibuat oleh desainer dan seniman yang bekerja sama dengan produsen dan pengrajin lokal. Setiap desain membangkitkan narasi alternatif tentang kehidupan di Palestina. Setiap karya menjadi wujud ketekunan, harapan, martabat, dan semangat Palestina.

Musallam yang tergabung dalam DDFT memilih masker sebagai medium karya seninya. Kala itu, Musallam menjadikan masker sebagai simbol identitas Palestina dan "alat perlindungan".

Siapa sangka di tahun 2020, penggunaan masker menjadi kian booming dan dibutuhkan. Karenanya Musallam kembali memproduksi masker yang pengerjaannya diserahkan kepada pengrajin lokal bernama Abu Alaa Ghaben. Dia membuat 150 masker edisi terbatas, yang kini tersedia di laman Disarming Design.

Masker yang dijual nantinya akan dikirim melalui teman-teman yang bekerja untuk lembaga-lembaga bantuan internasional mulai akhir bulan, mengingat sulitnya menembus perbatasan karena penjagaan Israel. Semua hasil dari penjualan masker akan diberikan kepada Ghaben untuk menutupi biaya produksi dan transportasi.

Konsep asli masker yang terbuat dari keffiyeh, biasanya digunakan untuk perlindungan dari matahari, debu, dan pasir juga sebagai pelindung diri. "Kenyataan bahwa kami harus menjaga diri agar tetap aman, melindungi identitas, dan menjaga tanah kami," kata Musallam.

Musallam dikenal sebagai seniman yang konsisten memadukan unsur budaya dan tradisi Palestina ke dalam karya-karyanya. Sejak tahun 2018, ia telah tinggal di Kanada dan menyandang status pengungsi. Bagi dia, karya maskernya tersebut menjadi bagian dari pengobat rindu akan tanah Palestina.

"Sedih karena saya tidak bisa kembali ke Gaza. Ini adalah cara kami pulang ke rumah lagi," kata dia dilansir laman The Art Newspaper, Selasa (23/6).

"Krisis Covid-19 menjadi momen untuk berbagi wawasan tentang situasi Palestina. Sekarang kita semua seperti warga Gaza, terjebak di tempat," ucap Musallam.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement