Selasa 23 Jun 2020 14:33 WIB

Hilang Sejak Sabtu, Lima Pendaki Gunung Marapi Ditemukan

Lima pendaki Gunung Marapi ditemukan di Rimbo Kalam.

Gunung Marapi, Sumatra Barat. Lima pendaki yang dilaporkan hilang sejak Sabtu (20/6) ditemukan selamat pada Selasa (23/6).
Foto: Iggoy el Fitra/Antara
Gunung Marapi, Sumatra Barat. Lima pendaki yang dilaporkan hilang sejak Sabtu (20/6) ditemukan selamat pada Selasa (23/6).

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Lima pendaki yang dilaporkan hilang saat melakukan perjalanan turun usai mendaki Gunung Marapi telah ditemukan tim gabungan dari pemerintah setempat di Rimbo Kalam, Selasa, sekitar pukul 11.30 WIB. Pendaki itu berasal Nagari Bukik Batabuah, Kecamatan Canduang, Kabupaten Agam, Sumatra Barat.

"Saat ini, korban sedang dievakuasi dari Rimbo Kalam menuju rumah mereka," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Agam Muhammad Lutfi Ar di Lubukbasung, Selasa.

Baca Juga

Lutfi mengatakan, kelima pendaki itu ditemukan tim gabungan dari BPBD, Satpol PP Damkar, pemerintah kecamatan, pemerintah nagari, kelompok siaga bencana, masyarakat, dan lainnya. Kelima pendaki itu atas nama Nuri (18), Ridho (19), Halim (19), Fauzi (19) dan Robi (19) ditemukan saat tim gabungan sedang menyisir RimboKalam untuk mencari keberadaan korban.

Tiba-tiba, tim gabungan menemukan mereka dan langsung mendekati untuk dievakuasi. Kelima pemuda itu dilaporkan hilang di Gunung Merapi dan mereka memulai pendakian ke Gunung Marapi dari Pos Koto Baru pada Sabtu (20/6).

"Korban ditemukan dalam kondisi sehat di Rimbo Kalam itu," katanya.

Saat berada di puncak pada Senin (22/6) kelompok tersebut bertemu dengan kelompok pendaki lain yang juga warga Nagari Bukik Batabuah atas nama Rahmad. Ketika akan melakukan perjalanan turun, dua kelompok itu memilih jalur berbeda, yaitu kelompok Rahmad melalui jalur Koto Baru dan kelompok Nuri dan teman-temannya memilih jalur Badorai.

"Jadi lima pemuda itu naik dan turun melewati jalur berbeda. Diinformasikan pula kelima orang ini dalam perjalanan turun tanpa perbekalan," katanya.

Senin sore sekitar pukul 15.00 WIB, salah satu dari rombongan pendaki tersebut mengirimkan pesan singkat (SMS) kepada kelompok pencinta alam Palala Agam atas nama Zul untuk mengabarkan bahwa mereka hilang arah dan memberitahukan posisi saat itu di tengah rimba. Namun, tidak selang berapa lama akhirnya kehilangan kontak sehingga anggota Palala Agam, keluarga, dan pemuda Bukik Batabuah mencoba menjemput ke lokasi yang diinformasikan terakhir kali.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement