Selasa 23 Jun 2020 06:45 WIB

Polisi Cleveland Buru Pelaku Vandalisme Masjid

Warga Inggris mengutuk serangan vandalisme masjid di media sosial.

Rep: Andrian Saputra/ Red: Ani Nursalikah
Polisi Cleveland Buru Pelaku Vandalisme Masjid
Foto: Republika/Mardiah
Polisi Cleveland Buru Pelaku Vandalisme Masjid

REPUBLIKA.CO.ID, CLEVELAND -- Kepolisian Cleveland meningkatkan patroli usai serangkaian aksi vandalisme yang menargetkan sejumlah masjid di Stockton, Cleveland, Inggris. Polisi juga melanjutkan penyelidikan  memburu pelaku yang melakukan aksi vandalismenya pada Jumat pekan lalu.   

Sebelumnya dua Masjid di Stockton, Cleveland, yakni Masjid Farooq E Azam Islamjc Center dan Masjid Jami Al Bilal menjadi target vandalisme. Dinding bangunan Masjid dicorat-coret dengan kata-kata umpatan. Terdapat juga tulisan huruf KKK yang ditulis menggunakan cat merah pada bagian dinding dan jendela kedua bangunan Masjid itu. 

Baca Juga

KKK merupakan singkatan dari klu klux klan yakni kelompok kebencian supremasi kulit putih Amerika yang target utamanya adalah orang Afrika Amerika. Didirikan di Amerika Serika pada 1860-an, KKK beberapa kali melakukan kampanye teror dan pembunuhan.

Meski demikian pengurus masjid pun sudah membersihkan coretan yang mengotori bangunan Masjid. Insiden itu pun memicu kemarahan warga setempat.

Terlebih setelah seorang perempuan Muslim yang merasa takut berjalan-jalan keluar usai serangan vandalisme itu. Warga pun mengutuk serangan vandalisme itu di media sosial. 

"Iniden kejahatan seperti ini tak akan ditoleransi. Penyelidikan sedang berlangsung dan kami meminta siapa pun yang memiliki informasi mengenai insiden ini untuk menghubungi kami," kata Sharon Cooney seorang aparat setempat seperti dilansir Teesside Live, Selasa (23/6).

Kepolisian di lingkungan Stockton terus melakukan penyelidikan atas kasus itu. Polisi juga meningkatkan patroli di wilayah itu. Masyarakat diminta untuk menghubungi kepolisian bila mendapat informasi tentang kasus vandalisme itu.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement