Senin 22 Jun 2020 22:49 WIB

Pencarian Nelayan Hilang di Selat Sunda Terkendala Cuaca

Pencarian nelayan tersebut telah berlangsung empat hari.

Korban kapal tenggelam (ilustrasi).
Foto: Antara
Korban kapal tenggelam (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,PANDEGLANG -- Tim SAR gabungan dalam pencarian nelayan yang hilang di Selat Sunda menghadapi kendala, berupa cuaca buruk di perairan setempat, sehingga pencarian terhadap mereka pada Senin dihentikan, namun akan dilanjutkan pada Selasa (23/6).

"Kita hentikan pencarian nelayan yang hilang itu hingga sore karena gelombang tinggi disertai angin kencang dan hujan deras," kata Kasi Operasi Basarnas Banten Heru di Pandeglang, Senin (22/6).

Tim itu berupa gabungan personel dari Basarnas Banten, Jakarta, Lampung, Lanal Banten, Polairud, KSOP Banten, TNI AL, ASDP Merak, dan SAR.

Pencarian terhadap tujuh nelayan itu, belum membuahkan hasil karena cuaca buruk melanda perairan Selat Sunda. Saat ini, tim gabungan sudah kembali ke Pantai Labuan, sedangkan pencarian akan dilanjutkan pada Selasa (23/6).

Pencarian nelayan tersebut telah berlangsung empat hari setelah kecelakaan KM Puspita Jaya yang ditumpangi 16 nelayan. Mereka yang selamat sembilan orang, sedangkan nelayan yang masih dalam pencarian tujuh orang.

Berdasarkan informasi dari mereka yang selamat, tujuh nelayan berenang ke Pulau Panaitan, namun berdasarkan arus air dipastikan menuju Pulau Sumatera. Kecelakaan laut menimpa nelayan itu di sekitar Pulau Panaitan menuju Pulau Rakata. "Kami berharap nelayan itu ditemukan dalam kondisi selamat," katanya.

Sebanyak tujuh nelayan yang belum ditemukan, yakni Jamal (25), Suri (50), Tastirah (50), Sancan (35), Boler (30), Rasmin (30), dan Joni (30).

 

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement