Senin 22 Jun 2020 21:40 WIB

Penambahan Kasus Corona di India Catat Rekor

Terjadi penambahan 15 ribu kasus dalam sehari.

Seorang pekerja kesehatan India yang mengenakan alat pelindung diri memeriksa suhu seorang wanita selama kamp pemeriksaan di sebuah perkampungan kumuh di Mumbai, India, Rabu, 17 Juni 2020.
Foto: AP/Rafiq Maqbool
Seorang pekerja kesehatan India yang mengenakan alat pelindung diri memeriksa suhu seorang wanita selama kamp pemeriksaan di sebuah perkampungan kumuh di Mumbai, India, Rabu, 17 Juni 2020.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI  -- India mengonfirmasi 15 ribu kasus baru Covid-19 tercatat selama satu hari pada Senin. Ini adalah sebuah rekor baru selama wabah terjadi di negara itu, sehingga totalnya kini mencapai lebih dari 425 ribu kasus dan urutan keempat terbanyak di dunia.

Di samping itu, dalam catatan waktu sama terdapat 400 lebih kasus kematian pasien positif Covid-19. Hal itu menambah angka kematian menjadi 14 ribu kasus secara akumulatif sejak kasus pertama muncul pada Januari.

Baca Juga

Rasio kasus kematian akibat Covid-19 di India memang relatif rendah jika dibandingkan dengan negara lain yang mencatat jumlah kasus infeksi yang hampir sama. Namun para pakar kesehatan masyarakat khawatir rumah sakit tak mampu menghadapi lonjakan kasus.

Sejumlah kedutaan besar asing juga memperingatkan warga negaranya yang berada di India bahwa rumah sakit mungkin tidak mempunyai kapasitas yang cukup untuk dapat menampung mereka.

Kedutaan Besar Jerman, misalnya, mengirimkan pesan kepada warga negaranya yang tinggal di New Delhi bahwa hanya "ada sedikit atau tak ada sama sekali kesempatan" untuk dirawat di rumah sakit jika mereka perlu penanganan terkait Covid-19 ataupun perawatan intensif.

Dalam imbauan resmi, Jerman mengikuti Irlandia dengan menyarankan warga negaranya meninggalkan India karena masalah ketersediaan ruang rawat di rumah sakit tersebut.

Pemerintah wilayah Ibu Kota Delhi mengeluarkan data yang menyebut lebih dari 7.000 tempat tidur di rumah sakit masih tersedia bagi pasien Covid-19 per Senin. Namun para pasien yang ingin dirawat mempertanyakan akurasi data itu.

sumber : Reuters/antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement