Senin 22 Jun 2020 20:04 WIB

UMY Terbitkan Jurnal Mahasiswa Komunikasi dengan Pola OJS

Daripada paper mahasiswa dibuang ke tempat sampah, lebih baik diolah dengan serius.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Muhammad Fakhruddin
Kampus UMY.
Foto: Wahyu Suryana.
Kampus UMY.

REPUBLIKA.CO.ID,BANTUL -- Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) menerbitkan Jurnal Audiens edisi cetak. Jurnal ini tercatat sebagai jurnal mahasiswa pertama yang dikelola mekanisme online journal system (OJS).

Memang, sebelumnya sudah ada jurnal mahasiswa dari beberapa kampus. Tapi, tata kelolanya belum memakai OJS. Edisi cetak yang berisi 15 artikel ini melengkapi edisi daring yang telah dirilis pada Maret 2020.

Mayoritas artikel berasal dari mahasiswa Ilmu Komunikasi UMY, sedangkan sisanya dari kampus lain. Sebelumnya Prodi Ilmu Komunikasi UMY telah memiliki Jurnal Komunikator yang telah terakreditasi Sinta 3.

"Jurnal Audiens sedari awal memang dikhususkan sebagai jurnal mahasiswa, dalam artian penerbitan jurnal ini ditujukan untuk menampung karya akademik mahasiswa Ilmu Komunikasi UMY," kata Editor in Chief Jurnal Audiens, Dr. Fajar Junaedi, Senin (22/6).

Dosen Prodi Ilmu Komunikasi UMY ini menerangkan, penerbitan Jurnal Audiens bisa jadi media aktualisasi karya mahasiswa. Jika selama ini jurnal seolah hanya wilayah dosen, Jurnal Audiens berhasil memupus stigma tersebut.

Buktinya, kata Fajar, antusiasme mahasiswa edisi September 2020 sudah masuk 32 artikel dari mahasiswa yang menjadi luaran kuliah. Meski hadapi Covid-19, perkuliahan daring dengan platform MyKlass terbukti bisa menjadi solusi.

Antusiasme mahasiswa ini dilatar belakangi proses perkuliahan yang berbasis riset. Mahasiswa lakukan penelitian dalam kuliah yang ditulis lewat makalah dengan bimbingan dosen, yang selanjutnya dikirim ke jurnal.

"Daripada paper mahasiswa dibuang ke tempat sampah, lebih baik diolah dengan serius dengan bimbingan dosen untuk dikirimkan ke jurnal," ujar Fajar.

Fajar menambahkan, dengan proses seperti ini mahasiswa mendapat pengalaman menulis, mengirimkan artikel ke jurnal, dan melakukan revisi sesuai arahan reviewer. Ini jadi pengalaman yang banyak mahasiswa tidak mengalaminya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement