Senin 22 Jun 2020 17:10 WIB

Robert Alberts Curhat tentang Karier Bersama Klub Indonesia

Robert mengetahui Indonesia saat pramusim bersama Kedah FA

Rep: Hartifiany Praisra/ Red: Muhammad Akbar
Pelatih Persib Bandung Robert Rene Alberts menjawab pertanyaan wartawan saat konferensi pers di Graha Persib, Jalan Sulanjana, Kota Bandung, Senin (10/2).
Foto: Abdan Syakura
Pelatih Persib Bandung Robert Rene Alberts menjawab pertanyaan wartawan saat konferensi pers di Graha Persib, Jalan Sulanjana, Kota Bandung, Senin (10/2).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Nama Robert Rene Alberts di sepak bola nasional sudah tidak asing lagi. Robert sejauh ini sudah memimpin tiga klub besar di Indonesia, Arema Malang, PSM Makassar dan  Persib Bandung.

Robert mengetahui Indonesia saat pramusim bersama Kedah FA. Mereka melakukan perjalanan dari Kedah menuju Medan, Surabaya dan Bali saat itu.

"Kami juga melakukan beberapa agenda latih tanding dan kehadiran supporter di Indonesia yang memberi saya dorongan untuk mencoba kesempatan melatih di Indonesia saat itu," kata Robert, Sabtu (20/6).

Meski hanya latih tanding, Robert terpukau dengan suporter yang tetap memberikan semangat untuk tim. Itulah yang memberi kesan baik di mata Robert sehingga tertarik untuk melatih sepak bola Indonesia.

Hingga akhirnya kesempatan itu datang. Melalui kerabatnya, Robert mendapatkan tawaran sebagai pelatih Arema Malang pada 2009 lalu.

"Lalu saya meraih gelar juara bersama Arema. Itu menjadi awal yang bagus dan saya cukup beruntung bisa mendapatkan hasil yang baik pula. Meraih juara bersama Arema bisa dikatakan tidak saya duga dan itu jadi ingatan yang tidak bisa dilupakan," kata Robert.

Robert kemudian kembali menyoba peruntungan di klub Indonesia lainnya. PSM Makassar menjadi pelabuhan berikutnya bagi Robert. Namun masalah internal di PSSI menyebabkan adanya dualisme kepengurusan dan adanya dua kompetisi.

"Saat itu PSM tidak diizinkan bermain di Makassar melawan Persipura dan saat itu jika PSM bisa menang maka akan menjadi peringkat pertama di liga. Tapi PSSI menyatakan PSM tidak bisa bermain di Makassar dan harus bermain di Surabaya. Wali kota saat itu menyebut kami tidak harus mengikuti itu, kami kan bermain di liga lain. Tapi saya tidak ikut bergabung karena itu bukan liga resmi," kata Robert.

Robert kemudian kembali ke negara keduanya, Malaysia dan memimpin Serawak FA. Namun karena merasa urusannya dengan PSM belum selesai, Robert kembali ke Indonesia dan memimpin PSM pada 2016 lalu.

"Sayang pada dua musim berikutnya, 2018, semua tahu PSM yang pada prinsipnya menjadi juara, tapi karena sesuatu hal kami gagal juara," katanya.

Kini Robert sudah memimpin Persib Bandung. Bergabung pada 2019 menggantikan Miljan Radovic, Robert muncul bak pahlawan bagi Persib. Robert pun mengakhiri musim 2019 dengan membawa Persib ke peringkat enam klasemen akhir. Robert pun memiliki target untuk membawa Persib juara pada musim ini.

"Ini yang ingin saya dapatkan bersama Persib," kata Robert.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement