Senin 22 Jun 2020 11:56 WIB

Bima: Antrean Penumpang KRL Panjang Karena Kantor Sudah Buka

Bima juga melihat penumpang sangat berminat untuk menumpang di bus AC bantuan.

Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto memberikan keterangan pers terkait langkah penanganan penyebaran Covid-19 di Kota Bogor, Jumat, (19/6).
Foto: Republika/Nugroho Habibi
Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto memberikan keterangan pers terkait langkah penanganan penyebaran Covid-19 di Kota Bogor, Jumat, (19/6).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Wali Kota Kota Bogor Bima Arya Sugiarto melihat antrean calon penumpang kereta komuter atau Kereta Rel Listrik (KRL) yang akan berangkat kerja ke Jakarta, masih sangat panjang di Stasiun Bogor pada Senin (22/6) pagi. Karena perkantoran dan tempat usaha sudah makin banyak yang buka.

"Makin bertambahnya perkantoran di Jakarta yang buka lagi, maka para pekerja termasuk karyawan yang tinggal di Bogor dan sekitarnya, lebih banyak lagi yang berangkat kerja," kata Bima Arya Sugiarto, ketika meninjau situasi calon penumpang KRL di Stasiun Bogor, Senin (22/6).

Wali kota Bogor itu tiba di Stasiun Bogor sekitar pukul 05.30 WIB dan melihat antrean calon penumpang KRL sudah sangat panjang, sampai ke pintu masuk parkiran mobil.

Wali kota Bogor itu juga meninjau bus bantuan dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan Pemerintah Kota Bogor di Jalan Mayor Oking, di samping Stasiun Bogor. Pada Senin hari ini ada 52 unit bus bantuan untuk mengantarkan calon penumpang KRL ke stasiun-stasiun di Jakarta, guna mengurangi kepadatan penumpang KRL.

Ia melihat warga sangat berminat untuk menumpang di bus AC bantuan yang mengantarkan penumpangnya secara gratis. Bus bantuan gratis itu, hanya ada pada Senin pagi dan hanya satu kali jalan yang dapat mengantarkan sekitar 750 orang penumpang KRL.

Menurut Bima, kalau semua perkantoran di Jakarta menerapkan sistem jam kerja dua shift yakni masuk kerja jam 07.30 WIB dan jam 10.00 WIB, maka antrean calon penumpang KRL tidak terlalu panjang lagi.

Ia mengatakan antrean KRL masih sangat panjang karena banyak perkantoran di Jakarta yang belum menerapkan jam kerja dalam dua shift. "Nanti akan saya tanyakan lagi dengan Gubernur DKI Jakarta, bagaimana penerapan jam kerja dua shift itu," katanya.

Sementara itu, antrean calon penumpang KRL di Stasiun Bogor, pada Senin (22/6) pagi, terlihat sangat panjang, mulai dari dekat peron di dalam stasiun, di lorong dalam stasiun, di halaman stasiun mulai dari depan pintu tap tiket mengular sampai ke luar dan di lorong luar stasiun sampai ke pintu masuk parkir mobil, yang jaraknya lebih dari 150 meter.

Antrean terlihat mulai dari sekitar pukul 05.00 WIB dan antrian masih tampak panjang pada sekitar pukul 07.00 WIB. Antrean tampak tertib dan rapih karena pegawai stasiun yang dibantu personel dari Polri dan TNI mengaturnya dengan baik.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement